Sabtu, 12 FEBRUARI 2022 • 17:30 WIB

Fakta Penyakit Parkinson yang Diidap Kakek Fuji, Tidak Bisa Disembuhkan

Author

Fuji dan kakeknya. (Instagram/@fuji_an)

Selebgram Fujianti Utami Putri atau akrab disapa Fuji, baru-baru ini membagikan cerita sedih mengenai kondisi kakeknya yang baru datang dari kampung halaman. Sang kakek ternyata sudah tidak begitu mengingatnya karena mengidap penyakit parkinson.

Meski senang bisa berjumpa lagi dengan kakeknya setelah 2 tahun, namun Fuji ada perasaan sedih di hati Fuji karena sang kakek yang mengidap parkinson.

"Kakek satu satunya, papanya mamah. Udah 2 tahun ga ketemu, sedih campur aduk sekarang pas udah ketemu udah gainget uti lagi, karena parkinson. Gapapa yang penting kangen terobati," tulis Fuji pada caption Instagram-nya, Jumat (11/2/2022).

Baca juga: Mantan Pilot 84 Tahun Ini Kembali Terbangkan Pesawat, Diketahui Idap Parkinson

Mengenal penyakit parkinson

Dikutip dari laman Siloam Hospitals, penyakit parkinson merupakan gangguan neurogeneratif (proses penuaan di otak) terbanyak kedua setelah penyakit alzheimer.

Sampai saat ini, penyakit parkinson diketahui tidak bisa disembuhkan. Namun, untuk mencegah gejalanya semakin parah, parkinson bisa diatasi dengan pengobatan seperti mengonsumsi obat-obatan hingga menjalani terapi.

Penyakit parkinson biasanya menyerang seseorang yang sudah berusia 60 tahun ke atas. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada usia yang lebih muda juga.

Ketika seseorang mengidap penyakit parkinson, area otak yang mengalami gangguan adalah sel-sel penghasil dopamin di otak (area substansia nigra).

Gejala penyakit ini biasanya akan berkembang dalam beberapa tahun dan semakin lama akan semakin berat. Berikut beberapa gejala umum penyakit parkinson:

  • Mengalami tremor terutama di bagian tangan
  • Gerakan menjadi lebih lambat
  • Kekuan pada lengan maupun tungkai
  • Gangguan keseimbangan terutama saat sedang berjalan

Gejala-gejala motorik yang diakibatkan oleh penyakit parkinson ini terkadang disertai pula dengan gejala non motorik, seperti depresi, konstipasi (kesulitan buang air besar), gangguan tidur, gangguan kognitif (sering lupa), dan halusinasi.

Kita bisa mengurangi kemungkinan terkena parkinson dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, menjaga pola makan, mengontrol stres, tidur yang cukup serta bersosialisasi.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: