Spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta, MSc, SpA minta kepada orangtua dan masyarakat agar memahami apa yang harusnya dikonsumsi oleh bayi.
Dia meminta kepada masyarakat dan orangtua juga memahami keterbatasan yang dimiliki bayi, sehingga tidak boleh sembarangan memberi bayi makanan atau minuman.
"Orang tua dan masyakarat perlu memahami keterbatasan bayi dalam menerima makanan/minuman, dan perlu memahami bahaya dari memberikan sesuatu kepada bayi tanpa memperhatikan potensi bahaya yang dapat terjadi," tegas dr Denta saat dihubungi Indozone Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Soal Kasus Bayi 54 Hari Meninggal Gara-gara Jamu, Dokter: Ortu Cukup Beri ASI dan Sufor
dr Denta juga menegaskan agar orangtua dan masyarakat cukup memberikan air susu ibu (ASI) atau susu formula (sufor).
"Bayi di bawah 6 bulan hanya boleh diberikan ASI/sufor sesuai indikasi," tegas dr Denta.
Dr Denta memberikan imbauan itu setelah kasus bayi 54 hari meninggal dunia gara-gara diberi minum ramuan tradisional.
Kasus tersebut viral di media sosial setelah ibu bayi tersebut menceritakan apa yang dialami bayinya di media sosial Facebook.
Pagi pagi udah emosi banget bacanya, gedek banget asli sama keluarga macem kolot kek gini. Semoga ga kejadian di kalian ya -rek, bahaya banget. Turut berduka cita juga. pic.twitter.com/uM6q5vOduh
— ???? SUROBOYOFESS ???? (@sbyfess) January 16, 2023
Baca juga: Viral Bayi 54 Hari Meninggal Usai Minum Ramuan Tradisional Air Kencur dan Kecipir
"Izin cerita le. Ini anak aku usianya 54 hari harus meninggal gara-gara dikasih minum ramuan tradisional, dikasih minum daun kecipir sama kencur yang diperas," tulis wanita itu, dilihat Indozone Rabu (18/1/2023).
"Aku mau bawa ke dokter, tapi semua keluarga gak ngizinin katanya lebih baik pakai obat tradisional, tapi aku kekeh bawa ke rumah sakit, pas di rumah sakit dimarah gara-gara telat dibawa. Dokter sudah ngelakuin segala cara tapi sudah terlambat," tambah wanita itu.
Kasus ini telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya para dokter.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: