Sering Batuk dan Flu Selama Hidup, Wanita Ini Didiagnosis 3 Penyakit Berbahaya hingga Tak Bisa Disembuhkan
INDOZONE.ID - Seorang wanita bernama Ellie Allman menceritakan pengalaman tidak mengenakkan saat didiagnosis sejumlah penyakit, mulai dari cystic fibrosis (CF) atau penumpukan lendir di paru-paru dan sistem pencernaan, anoreksia hingga myeloma.
Semua berawal dari Ellie didiagnosis idap CF. Dikutip dari The Sun, Ellie mengaku awalnya tidak merasakan gejala apa-apa dari penyakit tersebut. Namun, diagnosis CF dari dokter membuat hidupnya berubah.
Saat tumbuh dewasa kata Ellie, dirinya menderita batuk hebat hingga infeksi bakteri di paru-paru dan saluran pernapasan. Dia juga sering mengalami flu dan infeksi di bagian dada.
Bahkan kata Ellie, dia sering batuk sepanjang hidupnya. Namun, kerap meremehkan gejalanya. Lantaran terus mengalami infeksi dada dan kesulitan berbicara, Ellie akhirnya memeriksakan diri dan didiagnosis CF di usia 29 tahun pada Februari 2011 silam.
"Kamu menjalani seluruh hidupmu tidak sakit, dan kemudian tiba-tiba ada label ini," kata Ellie.
Baca Juga: Kasus Positif Naik, Batuk dan Demam Jadi Gejala Dominan COVID-19 di Jakarta
Ellie dibantu ibunya kemudian menjalani perawatan dan diberikan antibiotik intravena (IV) dan sesi fisioterapi, serta memperhatikan peningkatan kesehatannya. Namun, dia malah mengalami kesulitan pencernaan disebabkan oleh penumpukan lendir yang kental.
Efek samping dari antibiotik itu juga membuat Ellie tidak bisa hamil lagi. Dia kemudian disarankan untuk mengonsumsi obat Creon dengan makanan guna membantu pencernaan.
Divonis Anoreksi dan Myeloma
Sayangnya obat itu tidak berhasil disandingkan dengan buah dan sayuran, yang akhirnya menyebabkan Ellie menderita anoreksia pada 2016.
Selang beberapa tahun, tepatnya pada Juli lalu, wanita asal Suffolk Inggris ini divonis menderita myeloma, yaitu jenis kanker darah yang tidak dapat disembuhkan.
Usai diberitahu penyakit tersebut, wanita berusia 42 tahun itu pun menjalani kemoterapi dan imunoterapi selama empat bulan, serta transplantasi sel induk.
Diakui Ellie, proses tersebut membuatnya kehilangan rambut dan meninggalkan rasa cemas serta rasa sakit yang hebat. Bahkan katanya, sakit itu melebihi kontraksi persalinan.
Selain menjalani kemoterapi, Ellie juga masih terus menggunakan kaftrio, obat yang membantu fungsi paru-paru karena dirinya sempat didiagnosis CF.
Baca Juga: Alami Batuk Lebih dari Dua Pekan Disarankan Konsultasi ke Dokter, Deteksi TBC
Terima Keadaan
Di tengah proses melakukan kemoterapi, Ellie merasa punya pandangan baru tentang kehidupan setelah sejumlah diagnosis penyakit yang menimpanya.
Menurut Ellie, diagnosis penyakit yang diterimanya membuatnya tidak lagi takut akan kematian. Bahkan, selama menderita sakit, dirinya tidak menyerah dan terus berjuang untuk sembuh.
"Saya telah belajar sendiri naskah kematian yang benar-benar baru. Saya merasa sulit untuk hidup dengan kesehatan yang menurun. Tetapi saya tidak merasa takut mati lagi," ujar Ellie.
"Saya harus bekerja keras untuk tidak kehilangan nyawa saya dalam diagnosis ini. Saya harus mengingatkan diri sendiri bahwa saya masih menjadi diri saya sebelum diagnosis saya," tandasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Sun