INDOZONE.ID - Virus Corona masih terus menyebar keseluruh dunia. Belakangan varian baru COVID-19 BA.2.86 atau yang dijuluki Pirola, menjadi perhatian dunia.
Dilansir Reuters, varian BA.2.86 telah menyebar ke beberapa negara, di antaranya Israel, Denmark, Amerika Serikat, dan Inggris.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Rabu (23/8/2023), virus corona BA.2.86 kemungkinan lebih mampu menyebabkan infeksi pada orang yang sebelumnya menderita COVID-19, atau yang telah mengidap penyakit tersebut dibandingkan varian lama.
Baca Juga: Sudah Berstatus Endemi, Ini Aturan Penanggulangan COVID-19 Terbaru di Indonesia
Namun, menurut CDC, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah varian Pirola dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya.
Tapi, karena tingginya jumlah mutasi yang terdeteksi dari garis keturunan BA.2.86, ada kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kekebalan dari vaksin dan infeksi sebelumnya, kata badan tersebut.
Para ilmuwan mengawasi garis keturunan BA.2.86 karena memiliki 36 mutasi yang membedakannya dari varian XBB.1.5 yang saat ini dominan.
Namun CDC mengatakan sampel virus belum tersedia secara luas untuk pengujian antibodi di laboratorium yang lebih andal.
Baca Juga: Muncul Lagi nih Varian Baru COVID-19, Bisa Buat Vaksin Gak Ampuh Lagi
Sementara itu, gejala dari varian baru ini tidak diketahui secara spesifik, namun ada tanda-tanda utama yang harus diwaspadai, seperti berikut ini:
- Demam tinggi
- Batuk
- Dingin
- Hilangnya indera perasa atau penciuman
Gejala ini sedikit berbeda dengan virus corona varian Eris, di mana penderitanya tidak akan mengalami demam dan kehilangan penciuman.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters