Rabu, 08 MEI 2024 • 14:25 WIB

Pahami Jenis-Jenis Makanan Tinggi Lemak Trans dan Risiko Kesehatannya

Author

Makanan cepat saji. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Lemak trans adalah jenis lemak yang umumnya dihasilkan melalui proses hidrogenasi, di mana minyak nabati cair diubah menjadi lemak padat.

Makanan yang mengandung tinggi lemak trans telah lama dikenal sebagai penyebab utama berbagai masalah kesehatan serius.

Dalam artikel ini, Indozone akan membahas makanan yang mengandung tinggi lemak trans dan risiko kesehatannya.

Makanan yang Mengandung Tinggi Lemak Trans

1. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji. (freepik.com)

Burger, kentang goreng, ayam goreng, dan makanan cepat saji lainnya sering kali digoreng menggunakan minyak yang mengandung tinggi lemak trans.

2. Makanan Olahan

Karbohidrat olahan seperti roti putih (roti untuk sandwich, roti panggang, roti bakar, beberapa jenis roti manis) dan kue kering dapat merusak fungsi otak. (freepik.com)

Produk makanan olahan seperti kue kering, kue krim, biskuit, kue kering, dan kue-kue sering mengandung tinggi lemak trans untuk meningkatkan daya tahan dan rasa.

3. Margarin dan Shortening

Mentega (photo/Unsplash/Sorin Gheorghita)

Margarin, shortening, dan mentega yang mengandung hidrogenasi parsial mengandung lemak trans dan sering digunakan dalam pembuatan kue, roti, dan produk roti lainnya.

Baca Juga: 7 Alasan Gaya Hidup Sehat Begitu Penting bagi Tubuh, Yuk Mulai dari Sekarang!

4. Makanan Beku

Ilustrasi Frozen Food (Istimewa)

Makanan beku seperti kue-kue beku, pizza beku, nugget, dan camilan beku lainnya dapat mengandung lemak trans sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan keawetan dan rasa.

5. Makanan Manis

Ilustrasi permen asam. (Freepik)

Permen, cokelat, es krim, donat, dan makanan manis lainnya juga bisa mengandung tinggi lemak trans, terutama jika mereka diproses secara ekstensif.

Risiko Kesehatan Lemak Trans

1. Penyakit Jantung

Serangan jantung. (freepik.com)

Konsumsi lemak trans telah terkait erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.

Lemak trans meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), meningkatkan risiko penyumbatan arteri dan serangan jantung.

2. Obesitas

Ilustrasi penderita obesitas.

Makanan yang tinggi lemak trans cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas jika dikonsumsi secara berlebihan.

3. Gangguan Metabolisme

Dari perspektif medis, tidur menjelang maghrib dapat mengganggu sistem metabolisme dan menurunkan daya tahan tubuh. (freepik.com)

Lemak trans dapat mengganggu metabolisme normal tubuh, termasuk pengaturan gula darah dan proses pencernaan, yang dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan metabolik.

4. Kesehatan Mental

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi lemak trans dapat berkontribusi pada risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak trans adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah berbagai penyakit kronis lainnya.

Baca Juga: Sering Merasa Batuk Setelah Makan? Inilah 7 Penyebab Utamanya

Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang mengandung lemak sehat, seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda yang ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan ikan berlemak.

Dengan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi lemak trans, kamu dapat meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko berbagai penyakit yang serius.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: HelloSehat