INDOZONE.ID - HIV dan AIDS memiliki sejarah yang panjang yang awalnya penuh dengan kesalahpahaman.
Berkat penelitian dan kemajuan medis selama beberapa dekade, kita kini lebih memahami virus ini dan cara mengobatinya.
Artikel ini akan membahas sejarah singkat HIV dan AIDS serta perkembangannya.
Asal-usul HIV dan AIDS
Penelitian mengenai asal-usul HIV dan AIDS telah membantu dalam pengembangan pencegahan dan pengobatan.
Meskipun para dokter belum sepenuhnya yakin kapan HIV pertama kali muncul, mereka memperkirakan bahwa virus ini berkembang dari virus simpanse di Afrika Barat, yang disebut virus imunodefisiensi simian.
Orang yang berburu simpanse untuk daging kemungkinan terinfeksi HIV melalui kontak dengan darah yang mengandung virus ini.
Baca Juga: 3 Gejala dan Penyebab HIV/AIDS, Salah Satunya Berkeringat di Malam Hari
Para peneliti percaya bahwa virus ini bermutasi menjadi bentuk yang dapat menginfeksi manusia.
Contoh pertama HIV ditemukan pada tahun 1959 dari seorang pria di Republik Demokratik Kongo. Analisis genetik kemudian menunjukkan bahwa virus telah berkembang antara tahun 1910 dan 1930.
HIV dan AIDS Sebelum Tahun 1980
Pada pertengahan hingga akhir 1970-an, dokter mulai melihat peningkatan kasus infeksi oportunistik yang jarang terjadi di New York dan California, seperti pneumonia agresif dan kanker langka.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap infeksi ini. Pada waktu itu, dokter belum mengetahui bahwa virus adalah penyebab utama kondisi ini.
Penelitian menunjukkan bahwa HIV sudah ada di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, dan Australia sebelum tahun 1980.
HIV dan AIDS Tahun 1980–1990
Tahun-tahun awal HIV di Amerika Serikat ditandai dengan banyak kesalahpahaman tentang virus dan cara penularannya.
Pada tahun 1981, dokter dan peneliti mulai memperhatikan serangkaian gejala pada pria muda yang memiliki hubungan seksual dengan sesama pria.
Awalnya, kondisi ini disebut sebagai defisiensi imun terkait penyuka sesama jenis pada pria.
Namun, dokter juga mulai mengamati bahwa pengguna obat suntik mengalami gejala yang sama.
Pada tahun 1982, para ahli kesehatan menyadari bahwa gejala dan kondisi terkait disebabkan oleh sistem kekebalan yang terganggu dan mulai menyebutnya sebagai AIDS.
Pada tahun 1983, virus penyebab AIDS diidentifikasi dan dinamai HIV. Mereka juga menemukan metode utama penularan HIV dan memastikan bahwa virus ini tidak dapat ditularkan melalui kontak biasa, makanan, air, atau udara.
Pada tahun 1985, konferensi internasional pertama tentang AIDS diadakan di AS, dan FDA melisensikan tes darah pertama untuk mendeteksi antibodi HIV.
Pada tahun 1987, FDA menyetujui zidovudine, obat pertama untuk mengobati HIV. Pada tahun 1988, Hari AIDS Sedunia pertama kali diadakan pada tanggal 1 Desember. Pada tahun 1989, diperkirakan 100.000 orang di AS hidup dengan AIDS.
HIV dan AIDS Tahun 1990–2000
Pada tahun 1991, simbol pita merah kesadaran HIV diciptakan oleh Visual AIDS Artists Caucus. Menurut Canadian Foundation for AIDS Research, pada tahun 1990 diperkirakan 8-10 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV.
Pada tahun 1995, dokter mulai menggunakan kombinasi tiga obat untuk mengobati HIV, yang membantu menghentikan virus berkembang biak.
Pada tahun yang sama, FDA menyetujui obat baru yang disebut protease inhibitor sebagai bagian dari pengobatan HIV, yang mengurangi jumlah kematian dan rawat inap terkait AIDS sebesar 60-80% di tempat-tempat yang memiliki akses pengobatan ini.
Pada tahun 1996, sekitar 23 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV dan AIDS. Pada tahun 1999, penyakit terkait AIDS menjadi penyebab kematian keempat di dunia dan penyebab utama kematian di Afrika.
Para peneliti memperkirakan bahwa 14 juta orang telah meninggal akibat penyakit terkait AIDS sejak epidemi HIV dimulai.
HIV dan AIDS Tahun 2000–2010
Pada tahun 2000, organisasi dalam UNAIDS, Program Gabungan PBB tentang HIV dan AIDS, bernegosiasi dengan perusahaan farmasi untuk membuat obat HIV lebih terjangkau bagi negara-negara berkembang.
Pada tahun 2002, FDA menyetujui tes HIV cepat pertama yang memberikan hasil dalam waktu 20 menit dengan akurasi 99,6%.
Baca Juga: Waspada Jalur Penularan HIV/AIDS, Jangan Suka Gonta-ganti Pasangan Sembarangan!
FDA adalah singkatan dari Food and Drug Administration, sebuah lembaga di Amerika Serikat yang mengawasi keamanan makanan, obat-obatan, dan produk kesehatan.
Dekade 2000-an juga menyaksikan peningkatan pendanaan dan dukungan untuk penelitian dan pengobatan AIDS.
Pada tahun 2008, WHO mengumumkan bahwa jumlah kasus HIV yang diketahui telah stabil. Pada tahun 2009, FDA menyetujui obat HIV ke-100.
Penelitian dan Perkembangan HIV dan AIDS Saat Ini
Penelitian untuk vaksin pencegahan HIV masih terus berlangsung. Pada tahun 2012, FDA menyetujui PrEP, obat pencegahan HIV untuk orang yang berisiko tinggi tertular HIV.
Pada tahun 2015, CDC mengumumkan bahwa dengan diagnosa dan pengobatan yang tepat, sekitar 90% dari infeksi HIV baru di AS bisa dicegah.
Dalam hal ini CDC adalah singkatan dari Centers for Disease Control and Prevention, sebuah lembaga kesehatan masyarakat di Amerika Serikat yang berfokus pada pencegahan dan pengendalian penyakit.
Pada tahun 2017, CDC dan beberapa organisasi lain mendukung inisiatif Undetectable = Untransmittable, yang berarti orang yang menjalani pengobatan HIV dan memiliki jumlah virus yang sangat rendah di tubuhnya tidak dapat menularkan HIV.
Ribuan orang ikut serta dalam uji coba untuk mengembangkan vaksin pencegahan HIV ini.
Demikian beberapa penjelasan mengenai sejarah singkat HIV dan AIDS serta perkembangannya.
Kemajuan dalam pengobatan HIV telah membuat kondisi ini dapat ditangani dengan pengobatan rutin, dan harapan penggunaan vaksin pencegahan akan semakin dekat.
Namun, virus ini masih menjadi ancaman dengan sekitar jutaan orang di seluruh dunia yang hidup dengan HIV, banyak di antaranya tidak menyadarinya.
Penting untuk melakukan tes HIV secara rutin sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan seksual.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medicalnewstoday.com