Kategori Berita
Media Network
Selasa, 25 JUNI 2024 • 15:39 WIB

Waspada Jalur Penularan HIV/AIDS, Jangan Suka Gonta-ganti Pasangan Sembarangan!

Ilustrasi HIV dan AIDS. (Istimewa)

INDOZONE,ID - HIV/AIDS adalah penyakit menular yang terjadi di masyarakat dan belum ditemukan vaksin atau obat untuk pencegahan HIV/AIDS hingga saat ini. Human Immunodeficiensy Virus (HIV) adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah stadium akhir dari HIV. HIV yang masuk ke tubuh akan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.

Makin banyak sel CD4 yang hancur, maka makin rentan seseorang terkena berbagai penyakit. HIV yang tidak segera ditangani inilah yang kemudian berkembang menjadi AIDS. Ketika sudah pada tahap AIDS, maka kemampuan tubuh untuk melawan infrksi sudah hilang.

Hingga saat ini, HIV masih menjadi permasalahan kesehatan utama secara global. WHO mengungkapkan bahwa HIV telah merenggut 40,4 juta (32,9-51,3 juta) nyawa dengan penularan yang terus terjadi di semua negara. Bahkan ada beberapa negara yang melaporkan terjadi tren peningkatan infeksi turun, padahal sebelumnya mengalami penurunan.

Baca Juga: Fakta atau Mitos: Menginjak Jempol Saat Haid Bisa Menularkan HIV? Simak Penjelasannya!

Diperkirakan terdapat 39,0 juta (33,1-45,7 juta) orang yang hidup dalam kondisi HIV pada akhir 2022, dengan dua pertiga (25,6 juta) berada di Wilayah Afrika.

Di Indonesia sendiri, terjadi kasus HIV mencapai 515.455 kasus dalam kurun waktu Januari-September 2023. Dari total kasus tersebut, sebanyak 454.723 kasus sudah terkonfirmasi oleh penderitanya atau orang dengan HIV (ODHIV).

Mayoritas penderita HIV di Indonesia yaitu kelompok usia 25-49 tahun, sebanyak 69,9% dari total keseluruhan kasus.

Gejala

Mayoritas penyintas akan mengalami flu ringan pada 2-6 minggu setelah terinfeksi HIV. Flu ini dapat disertai gejala lain dan bertahan selama 1-2 minggu. Setelah sembuh, gejala lain kemungkinan tidak nampak selama bertahun-tahun walaupun virus HIV merusak sistem tubuh secara perlahan, hingga akhirnya berkembang menjadi AIDS.

Kebanyakan penderita baru mengetahui bahwa dirinya mengidap HIV setelah memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit yang disebabkan melemahnya daya tahan tubuh, seperti diare kronis, pneumonia, penurunan BB secara drastis.

Baca Juga: Sebanyak 198 Warga di Banda Aceh Idap HIV/AIDS, Pemkot Didesak Tingkatkan Skrining

Penularan dan Faktor Risiko

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik secara sembarangan, transfusi darah dari penderita HIV, dan transplantasi organ dari penderita HIV. HIV juga dapat menular dari ibu yang terinfeksi HIV ke anak selama masa kehamilan.

HIV tidak akan menular melalui kontak sehari-hari seperti berciuman, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi seperti makanan atau air.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal Of Health Education

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Waspada Jalur Penularan HIV/AIDS, Jangan Suka Gonta-ganti Pasangan Sembarangan!

Link berhasil disalin!