INDOZONE.ID - Antibiotik sering kali menjadi penyelamat dalam mengatasi infeksi bakteri, tetapi penggunaannya tidak bebas risiko. Salah satu dampak yang jarang disadari adalah potensi kerusakan hati akibat penggunaan antibiotik.
Dalam rangka World Antimicrobial Awareness Week (18–24 November), penting bagi kita untuk memahami penggunaan antibiotik yang bijak guna mencegah resistensi antimikroba dan menjaga kesehatan organ tubuh, termasuk hati. Berikut faktanya.
Peran Penting Hati dalam Memproses Obat
Hati merupakan organ vital yang bertugas memproses semua zat yang kita konsumsi, termasuk antibiotik. Ketika obat ini masuk ke tubuh, hati memecahnya dan membuang sisa metabolisme melalui sistem ekskresi.
Namun, beberapa jenis antibiotik menghasilkan zat sisa yang dapat membebani sel hati, sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan. Kondisi ini disebut sebagai Drug-Induced Liver Injury (DILI), yang meskipun jarang, dapat berdampak serius.
Baca Juga: Moms, Anak Demam Cuma Perlu Antibiotik tapi Harus yang Tepat
Jenis Antibiotik yang Berisiko Merusak Hati
Tidak semua antibiotik memiliki tingkat risiko yang sama terhadap hati. Berikut adalah beberapa jenis antibiotik yang diketahui dapat meningkatkan potensi kerusakan hati:
- Amoksisilin-Klavulanat
Kombinasi antibiotik ini sering digunakan untuk infeksi bakteri, tetapi menjadi salah satu penyebab utama cedera hati akibat antibiotik.
- Tetrasiklin
Digunakan untuk pengobatan jerawat dan infeksi saluran pernapasan, antibiotik ini berisiko merusak hati jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Baca Juga: Jangan Cuek! Ini Alasan Antibiotik yang Sudah Diresepkan Harus Diminum Sampai Habis
- Makrolida (seperti eritromisin)
Efektif untuk infeksi kulit dan pernapasan, namun dapat memengaruhi enzim hati.
- Fluoroquinolon (seperti siprofloksasin)
Meski jarang, antibiotik ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius.
Namun, penting untuk diingat bahwa sebagian besar orang dapat mentoleransi antibiotik ini dengan baik jika digunakan sesuai resep dokter.
Tanda-tanda Kerusakan Hati Akibat Antibiotik
Kerusakan hati seringkali dimulai dengan gejala ringan yang mudah diabaikan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya, seperti:
- Kelelahan berlebihan
- Mual atau muntah
- Penyakit kuning (kulit dan mata menguning)
- Urin berwarna gelap
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut kanan atas
Jika mengalami gejala-gejala ini selama mengonsumsi antibiotik, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Kerusakan Hati
Beberapa kondisi dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kerusakan hati akibat antibiotik, antara lain:
1. Riwayat Penyakit Hati
Orang dengan hepatitis atau penyakit hati berlemak lebih berisiko.
2. Konsumsi Alkohol
Menggabungkan antibiotik dengan alkohol dapat membebani hati.
3. Kombinasi Obat (Polifarmasi)
Mengonsumsi banyak obat sekaligus dapat meningkatkan risiko komplikasi.
4. Usia dan Genetik
Lansia dan individu dengan faktor genetik tertentu lebih rentan terhadap efek samping antibiotik.
Cara Melindungi Hati dari Risiko Antibiotik
Untuk menjaga kesehatan hati selama menjalani pengobatan antibiotik, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Gunakan Antibiotik Sesuai Resep
Pastikan anda mengikuti dosis dan durasi yang dianjurkan oleh dokter untuk mencegah efek samping.
2. Berikan Informasi Lengkap kepada Dokter
Sampaikan riwayat kesehatan, termasuk penggunaan alkohol dan obat-obatan lain, kepada dokter anda.
3. Hindari Alkohol
Jangan mengonsumsi alkohol selama mengonsumsi antibiotik untuk mengurangi beban kerja hati.
4. Waspadai Gejala Efek Samping
Kenali gejala awal kerusakan hati dan segera cari pertolongan medis jika diperlukan.
5. Tingkatkan Kesehatan Hati
Konsumsi makanan sehat, lakukan olahraga teratur, dan hindari paparan zat berbahaya untuk memperkuat fungsi hati.
Antibiotik memang menyelamatkan banyak nyawa jika digunakan dengan bijak, namun tetap memiliki risiko efek samping, termasuk kerusakan hati.
Dalam rangka World Antimicrobial Awareness Week, penting bagi kita untuk memahami pentingnya penggunaan antibiotik secara bertanggung jawab.
Dengan mengikuti anjuran dokter dan menjaga kesehatan hati, kita dapat meminimalkan risiko dan menjaga keseimbangan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com