INDOZONE.ID - Sebuah video di Instagram @yogyakarta.keras bikin geger warganet karena memperlihatkan kondisi sebuah kamar kos yang plafonnya penuh dengan jamur hitam.
Reaksi netizen pun bermunculan. Sebagian besar menyarankan agar penghuni segera pindah, karena kondisi tersebut dianggap berbahaya.
“Kak mending pindah. Rawan meninggal tinggal di situ,“ tulis @anja***.
“Black mold, sumpah itu jamur bahaya banget itu buat sistem pernapasan jika kita ga nafas-nafas, bisa lgsng masuk UGD,“ ujar @mh***.
“Lu 6 bulan di situ, meninggal sih bang,“ tambah @nes***.
Tapi, seberapa berbahaya sebenarnya jamur hitam ini? Apakah memang bisa memicu gangguan kesehatan serius?
Baca Juga: 5 Buah yang Membantu Menumbuhkan Rambut, Apa Saja?
Apa itu Black Mold?
Black mold adalah sebutan untuk jamur berwarna hitam atau hijau tua yang kerap muncul di tempat lembap dan minim sirkulasi udara.
Jenis yang paling sering dikaitkan dengan istilah ini adalah Stachybotrys chartarum (S. chartarum).
Jamur ini berkembang di area yang memiliki kelembapan tinggi, seperti kamar mandi, plafon bocor, atau dinding yang sering terkena air.
Jika sebuah ruangan tidak memiliki ventilasi yang baik, jamur ini bisa dengan cepat menyebar dan menempel di berbagai permukaan.
Baca Juga: 5 Jenis Teh Terbaik untuk Menghilangkan Lemak di Perut dengan Cepat
Bahaya Black Mold: Mitos atau Fakta?
Black mold menghasilkan spora yang dapat mencemari udara.
Saat terhirup, spora ini bisa memicu reaksi alergi atau gangguan pernapasan, terutama bagi orang yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap jamur.
Selain itu, jamur ini juga mengeluarkan microbial volatile organic compounds (mVOCs), senyawa yang menyebabkan bau apek khas ruangan yang lembap dan berjamur.
Pada orang yang memiliki alergi, paparan black mold bisa menyebabkan peradangan di paru-paru, hidung, atau mata.
Sementara itu, bagi yang tidak alergi, efeknya mungkin lebih ringan atau tidak terasa sama sekali.
Namun, risiko akan meningkat jika seseorang memiliki kondisi tertentu, asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), sistem kekebalan tubuh yang lemah hingga riwayat keluarga dengan alergi jamur.
Baca Juga: Mau Tahu Caranya Biar ASI Deras? Minum Suplemen Ini Aja
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Jika kamu sering berada di ruangan yang dipenuhi jamur hitam, perhatikan gejala mata merah dan gatal, hidung tersumbat atau berair, batuk terus-menerus.
Kemudian tenggorokan berlendir hingga bersin berkepanjangan.
Bagi penderita asma, paparan black mold juga bisa memperparah kondisi mereka.
Cara Mencegah Black Mold di Rumah
Agar jamur hitam tidak muncul di tempat tinggalmu, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Perbaiki ventilasi ruangan.
- Pastikan udara bisa mengalir dengan baik.
- Gunakan exhaust fan di dapur dan kamar mandi.
- Jaga kelembapan udara. Idealnya, tingkat kelembapan ruangan dijaga antara 30%–50%.
- Bisa menggunakan dehumidifier atau AC.
- Cegah kebocoran air dengan memeriksa pipa, dinding, dan plafon secara rutin.
- Kebocoran yang dibiarkan lama bisa menjadi sarang jamur.
Jangan biarkan barang basah menumpuk seperti karpet, handuk, atau pakaian lembap karena bisa menjadi tempat berkembangnya jamur.
Bersihkan secara rutin dengan menggunakan larutan cuka atau pemutih untuk membersihkan area yang sering terkena kelembapan tinggi.
Meskipun black mold tidak selalu mematikan, keberadaannya tetap perlu diwaspadai, terutama bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cleveland Clinic