Minggu, 16 FEBRUARI 2025 • 12:10 WIB

6 Manfaat Squat bagi Penderita Diabetes, Benarkah Bisa Turunkan Gula Darah?

Author

Squat. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Menjaga pola makan dan aktivitas fisik adalah kunci bagi penderita diabetes. Salah satu olahraga sederhana namun sangat bermanfaat adalah squat.

Baik bagi mereka yang baru didiagnosis maupun yang telah lama hidup dengan diabetes, memasukkan squat ke dalam rutinitas bisa memberikan berbagai manfaat. Berikut di antaranya.

Manfaat Squat bagi Penderita Diabetes

Ilustrasi squat untuk penderita diabetes. (freepik.com)

Menurut Dr. Shrey Kumar Srivastav, Konsultan Senior di Sharda Hospital - Noida, India, menjelaskan, enam alasan mengapa penderita diabetes sebaiknya rutin melakukan squat. Berikut penjelasannya:

1. Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah

Squat melibatkan beberapa kelompok otot utama seperti paha depan, hamstring, glutes, dan otot inti. Saat melakukan gerakan ini, tubuh membutuhkan energi lebih, sehingga otot akan menyerap glukosa dari darah.

Hal ini secara alami membantu menurunkan kadar gula darah. Selain itu, latihan beban seperti squat, juga terbukti meningkatkan sensitivitas insulin, yang membantu tubuh mengatur kadar gula lebih efektif.

Baca Juga: 11 Manfaat Kesehatan dari Squat, Membangun Massa Otot Hingga Meningkatkan Sirkulasi Darah

2. Membantu Menjaga Berat Badan

Menjaga berat badan ideal sangat penting bagi penderita diabetes, terutama diabetes tipe 2. Squat dapat meningkatkan metabolisme, dengan membakar kalori dan membangun massa otot tanpa lemak.

Semakin banyak otot yang dimiliki, semakin efisien tubuh membakar kalori, bahkan saat sedang tidak beraktivitas.

3. Meningkatkan Sensitivitas Insulin

Salah satu penyebab utama diabetes tipe 2 adalah resistensi insulin. Latihan kekuatan seperti squat membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih baik.

Studi menunjukkan, latihan resistensi dapat meningkatkan sensitivitas insulin selama beberapa jam setelah latihan, sehingga mengurangi lonjakan kadar gula darah.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Penderita diabetes berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Squat termasuk latihan fungsional yang dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskular, memperkuat jantung, dan memperlancar sirkulasi darah.

Menurut Dr. Srivastav, melakukan squat secara rutin, dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi akibat diabetes.

Baca Juga: Jika Dilakukan dengan Benar, Ini Manfaat Olahraga Squat untuk Tubuh

5. Meningkatkan Kekuatan dan Mobilitas

Diabetes dapat menyebabkan kekakuan sendi dan melemahnya otot, terutama pada usia lanjut. Squat membantu meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot tubuh bagian bawah, dan fleksibilitas.

Manfaat ini dapat mengurangi risiko jatuh dan cedera, sekaligus meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

6. Meningkatkan Mood dan Mengurangi Stres

Stres kronis dapat berdampak negatif pada kadar gula darah, dan mengelola diabetes sering kali menjadi tantangan tersendiri. Latihan fisik seperti squat dapat merangsang pelepasan endorfin, hormon yang berperan dalam meningkatkan mood dan mengurangi stres.

Dengan rutin melakukan squat, kesehatan mental dan emosional juga akan lebih baik.

Cara Melakukan Squat Secara Aman

Ilustrasi cara melakukan squat. (runtastic.com)

Dr. Srivastav menekankan pentingnya melakukan squat dengan teknik yang benar, terutama bagi penderita diabetes yang mengalami neuropati atau masalah sendi.

Berikut langkah-langkah squat yang aman:

1. Berdiri dengan kaki selebar bahu;
2. Jaga punggung tetap lurus dan dada tetap tegak;
3. Turunkan tubuh seolah-olah sedang duduk di kursi yang tak terlihat;
4. Pastikan lutut tidak melewati ujung jari kaki;
5. Dorong tubuh kembali ke posisi berdiri dengan menekan tumit;
6. Tingkatkan secara bertahap sesuai kekuatan tubuh.

Squat adalah olahraga sederhana namun memiliki banyak manfaat bagi penderita diabetes. Dari meningkatkan kesehatan jantung, hingga membantu mengontrol kadar gula darah, gerakan ini dapat menjadi bagian penting dari rutinitas olahraga harian.

Namun, sebelum memulai program olahraga baru, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com