INDOZONE.ID - Nyeri haid atau dismenore merupakan kondisi umum yang dialami oleh banyak perempuan saat menstruasi. Rasa nyeri ini biasanya muncul di bagian perut bawah.
Kabar baiknya, ada berbagai cara mengurangi nyeri haid tanpa perlu mengandalkan obat-obatan.
Berikut ini beberapa tips meredakan kram menstruasi yang bisa kamu coba di rumah.
7 Solusi Alami untuk Redakan Nyeri Haid Tanpa Obat
1. Kompres Hangat pada Area Perut
Salah satu cara alami untuk meredakan nyeri haid yang paling sederhana adalah menggunakan kompres hangat.
Suhu hangat dapat membantu otot-otot rahim menjadi lebih rileks sehingga mengurangi rasa kram yang menyiksa.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Buah Terbaik untuk Meredakan Nyeri Menstruasi
Caranya mudah, cukup tempelkan botol berisi air hangat atau bantal pemanas ke bagian perut bawah.
Jika rasa nyeri menjalar ke punggung, kamu juga bisa menempatkan kompres di bagian punggung bawah. Selain itu, mandi air hangat juga efektif membuat otot tubuh lebih tenang dan nyaman.
2. Olahraga Ringan saat Menstruasi
Banyak perempuan mengira bahwa olahraga sebaiknya dihindari saat sedang haid. Padahal, justru olahraga ringan saat menstruasi dapat membantu tubuh melepaskan hormon endorfin yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami.
Kamu tidak perlu melakukan latihan berat. Cukup dengan berjalan santai, peregangan ringan, atau yoga, tubuh bisa terasa lebih nyaman.
Aktivitas fisik ringan ini juga membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi ketegangan pada otot perut.
3. Pijat Lembut di Area Perut
Pijatan lembut di bagian perut juga bisa menjadi salah satu obat alami untuk nyeri haid. Teknik ini bisa membantu merilekskan otot-otot yang tegang, terutama di sekitar panggul.
Agar pijatan lebih nyaman, gunakan minyak pijat atau body lotion.
Kamu juga bisa menambahkan minyak esensial seperti lavender, mawar, atau kayu manis yang terbukti efektif mengurangi kram dan memberi efek menenangkan.
4. Akupunktur untuk Meredakan Kram
Akupuntur merupakan terapi alternatif yang sudah banyak digunakan untuk mengatasi berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri haid.
Dengan menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh, metode ini membantu merangsang pelepasan endorfin serta mengurangi peradangan.
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa akupunktur bisa menjadi salah satu cara mengurangi nyeri haid yang cukup efektif dan minim efek samping.
5. Perhatikan Pola Makan
Mengatur pola makan juga berperan penting dalam meredakan nyeri haid. Konsumsilah makanan untuk mengurangi nyeri haid seperti ikan berlemak yang kaya omega-3, sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Jangan lupa untuk menjaga asupan cairan dengan banyak minum air putih, teh herbal, atau kaldu hangat.
Hindari konsumsi garam berlebih dan kafein karena bisa memicu kembung dan dehidrasi, yang dapat memperburuk kram menstruasi.
6. Gunakan Minyak Esensial
Pijat dengan minyak esensial terbukti bisa memberikan efek yang lebih baik dibandingkan minyak biasa.
Penelitian menunjukkan bahwa campuran minyak esensial seperti lavender, kayu manis, dan cengkeh yang dicampur dengan minyak, seperti minyak almond, dapat membantu mengurangi kram menstruasi secara signifikan.
Baca Juga: Pernahkah Anda Merasa Pusing Saat Menstruasi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Coba tambahkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam minyak kelapa atau minyak pijat, lalu oleskan sambil dipijat perlahan di perut bagian bawah.
7. Yoga
Yoga termasuk dalam olahraga ringan saat menstruasi yang sangat direkomendasikan untuk meredakan nyeri haid.
Gerakan yoga tertentu mampu membantu mengurangi ketegangan pada otot, memperbaiki aliran darah, serta menenangkan pikiran.
Beberapa pose yang cocok dilakukan saat haid antara lain Child's Pose, Cat-Cow Stretch, dan Reclining Twist.
Dengan rutin melakukan yoga, kamu bisa merasakan manfaatnya tidak hanya saat haid, tapi juga untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Nyeri haid memang menyebalkan, tapi bukan berarti tidak bisa diatasi.
Dengan mencoba berbagai tips meredakan kram menstruasi secara alami seperti di atas, kamu bisa tetap aktif dan nyaman meski sedang datang bulan.
Namun, jika nyeri haid terus berlanjut atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.harvard.edu