INDOZONE.ID - Keputihan adalah cairan alami yang keluar dari vagina, biasanya berwarna bening atau putih susu, dan memiliki tekstur yang bisa encer hingga agak kental. Terkadang keputihan juga memiliki bau ringan yang khas.
Bagi sebagian wanita, keputihan adalah hal yang muncul setiap hari, sedangkan sebagian lainnya hanya mengalaminya sesekali.
Keputihan sebenarnya memiliki fungsi penting dalam menjaga kesehatan organ intim.
Namun, ketika volume keputihan meningkat secara tiba-tiba atau terasa tidak biasa, wajar jika muncul pertanyaan seperti: keputihan semakin banyak kenapa? tau apa penyebab keputihan berlebihan?
Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Keputihan?
Keputihan merupakan cairan yang diproduksi oleh kelenjar di leher rahim dan vagina untuk menjaga kebersihan serta melindungi area tersebut dari infeksi.
Cairan ini terdiri dari lendir, sel-sel mati, bakteri baik, dan sekresi alami tubuh. Beberapa fungsi penting keputihan antara lain:
Baca Juga: Keputihan Selama Hamil, Apakah Normal atau Perlu Diwaspadai?
- Membersihkan vagina
Keputihan membantu mengeluarkan bakteri dan sel-sel mati.
- Menjaga keseimbangan pH vagina
pH vagina yang ideal berkisar antara 3.8–4.5, dan keputihan membantu mempertahankannya agar bakteri jahat tidak tumbuh berlebihan.
- Memberi pelumasan
Keputihan menjaga kelembapan dinding vagina agar tidak kering dan iritasi.
Baca Juga: Tips Praktis Menjaga Kebersihan Vagina dan Mencegah Leukorea atau Keputihan
- Mendukung kesuburan
Selama masa ovulasi, keputihan menjadi lebih licin dan elastis untuk membantu sperma mencapai sel telur.
Mengapa Volume Keputihan Meningkat?
Ada beberapa faktor penyebab keputihan banyak, dan sebagian di antaranya adalah hal yang normal.
Namun, ada pula kondisi yang memerlukan perhatian medis.
Berikut ini adalah beberapa alasan cairan vagina bertambah:
1. Ovulasi
Sekitar hari ke-10 hingga ke-14 dalam siklus menstruasi, kadar estrogen meningkat.
Hal ini merangsang produksi lendir serviks yang lebih banyak, bertekstur licin dan elastis, menyerupai putih telur mentah. Keputihan ini membantu proses pembuahan.
2. Kehamilan
Pada awal kehamilan, kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat. Ini menyebabkan cairan vagina bertambah secara signifikan.
Keputihan saat hamil biasanya berwarna putih susu, tidak berbau, dan berfungsi melindungi janin dari infeksi.
3. Rangsangan Seksual
Saat terangsang, kelenjar Bartholin yang berada di sekitar lubang vagina akan memproduksi cairan bening untuk pelumasan.
Leher rahim juga mengeluarkan lendir tambahan, sehingga keputihan bisa terlihat meningkat.
4. Penggunaan Kontrasepsi
Penggunaan pil KB, IUD hormonal, atau terapi hormon bisa menyebabkan perubahan kadar estrogen dan progesteron yang memicu produksi keputihan lebih banyak, terutama di awal pemakaian.
5. Infeksi Jamur (Kandidiasis)
Salah satu penyebab keputihan berlebihan adalah infeksi jamur Candida albicans.
Biasanya keputihan tampak kental, putih seperti susu kental atau keju, dan disertai rasa gatal.
Infeksi ini dapat terjadi setelah konsumsi antibiotik, stres, atau karena kadar gula darah tinggi.
6. Bacterial Vaginosis
Ketidakseimbangan bakteri di vagina bisa menyebabkan keputihan yang encer, berwarna abu-abu atau putih, dan berbau amis.
Ini merupakan salah satu faktor penyebab keputihan banyak yang tidak normal.
7. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Gonore, klamidia, dan trikomoniasis bisa memicu keputihan abnormal yang berwarna kuning atau hijau, berbuih, berbau tidak sedap, dan kadang disertai nyeri atau gatal.
Infeksi ini menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman.
8. Masa Menopause
Meski banyak wanita mengalami kekeringan vagina saat menopause, beberapa juga bisa mengalami peningkatan keputihan yang encer akibat perubahan hormon.
Ini bisa terjadi karena fluktuasi kadar estrogen di usia 40-an hingga 50-an.
Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan
Perawatan untuk keputihan tergantung pada penyebabnya:
- Infeksi Jamur
Obat antijamur (krim, suppositoria, atau minum) dan probiotik bisa membantu menyeimbangkan flora vagina.
- Bacterial Vaginosis
Penggunaan antibiotik seperti metronidazol atau klindamisin, baik oral maupun gel vagina, direkomendasikan.
- IMS
Antibiotik khusus seperti metronidazol atau tinidazol bisa digunakan sesuai diagnosis dokter.
Selain itu, hindari kebiasaan membersihkan vagina dengan sabun atau cairan pembersih dalam (vaginal douching), karena bisa mengganggu keseimbangan alami bakteri baik di vagina.
Keputihan adalah bagian alami dari sistem reproduksi wanita yang sehat.
Namun, jika kamu merasa volume keputihan meningkat drastis dan disertai bau tak sedap, rasa gatal, atau perubahan warna, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Memahami penyebab dan faktor yang memicu keputihan berlebihan dapat membantu kamu menjaga kesehatan area kewanitaan dengan lebih baik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com