INDOZONE.ID - Hari Raya Iduladha memang selalu identik dengan momen berbagi dan menikmati daging kurban bersama keluarga. Namun, kamu yang punya riwayat asam urat mungkin mulai was-was saat lihat tumpukan sate, gulai, atau rendang di atas meja.
Pertanyaannya sederhana tapi penting bolehkah penderita asam urat makan daging kurban? Nah, daripada nebak-nebak atau malah jadi overthinking, yuk kita bahas langsung dari sudut pandang medis.
Tenang, kamu nggak sendirian kok. Banyak juga yang bertanya-tanya hal yang sama tiap tahun.
Asam Urat Itu Apa, Sih?
Sebelum bahas soal daging, yuk kenalan dulu sama penyakitnya. Jadi, asam urat itu kondisi di mana kadar asam urat di dalam darah terlalu tinggi. Nah, zat ini muncul pas tubuh ngolah purin senyawa alami yang juga bisa kamu temuin di makanan, apalagi daging merah!
Kalau kadar asam urat kebanyakan, bisa-bisa muncul kristal kecil yang numpuk di sendi, itu yang bikin nyeri banget dan nggak nyaman. Inilah yang bikin nyeri luar biasa, bahkan sampai susah jalan.
Jadi wajar kalau penderita asam urat harus hati-hati banget sama makanan yang mereka konsumsi.
Baca Juga: Menkes Spill Kasus Baru Covid-19 ke Presiden Prabowo: Varian Tidak Mematikan
Daging Kurban: Musuh atau Sahabat?
Menurut penjelasan dari beberapa dokter spesialis gizi dan penyakit dalam, penderita asam urat tetap boleh makan daging kurban tapi ada syaratnya.
Kuncinya ada pada porsi, jenis daging, dan cara pengolahannya. Tidak ada larangan mutlak bagi penderita asam urat untuk makan daging, asalkan tidak berlebihan dan diolah dengan cara yang sehat.
Artinya, kamu nggak perlu sedih saat semua orang di rumah menikmati sate kambing. Kamu juga bisa ikut makan, asal bijak dan nggak kalap.
Tips Biar Tetap Aman Makan Daging Kurban Buat yang Punya Asam Urat
Biar lebih tenang dan tetap bisa menikmati lezatnya momen Iduladha, berikut ini beberapa tips dari dokter:
1. Pilih Daging Sapi daripada Kambing
Daging kambing biasanya purinnya lebih banyak dibanding daging sapi. Kalau kamu pengen “aman”, pilih daging sapi bagian has dalam atau tenderloin yang lebih rendah lemak dan purin.
2. Batasi Porsi
Idealnya, konsumsi daging merah cukup 2–3 potong kecil (sekitar 50–75 gram) dalam sekali makan. Jangan langsung balas dendam karena setahun cuma makan daging kurban, ya!
3. Hindari Jeroan dan Kaldu Kental
Ini yang paling sering bikin jebakan batman. Jeroan (seperti hati, paru, limpa) punya kadar purin super tinggi. Begitu juga dengan kuah kaldu kental dari rebusan tulang. Mending hindari dua ini daripada harus opname.
4. Olahan Panggang atau Rebus Lebih Aman
Daripada digoreng atau dimasak pakai santan tebal, pilih metode panggang, rebus, atau tumis dengan sedikit minyak. Lebih sehat dan tetap nikmat kok!
Baca Juga: Nggak Harus Glowing, Kadang Self-Love Cukup dengan Tidur Cukup
5. Perbanyak Minum Air Putih
Air membantu membuang kelebihan asam urat lewat urin. Jadi, usahakan minum 8-10 gelas air putih sehari, apalagi setelah makan daging.
6. Perbanyak Sayur Rendah Purin
Tambahin sayur-sayur kayak wortel, buncis, kol, atau bayam muda ke piring kamu. Selain bantu cerna daging, juga bikin kenyang lebih lama tanpa nambah kadar purin.
Boleh nggak penderita asam urat makan daging kurban? boleh, tapi harus cerdas dan sadar batasan. Iduladha itu nggak cuma soal makan daging banyak-banyak, tapi lebih ke makna berbagi dan syukurin nikmat yang kita punya.
Jadi, meskipun kamu punya riwayat asam urat, kamu tetap bisa ikut menikmati hari raya dengan aman asal tahu cara menjaga diri. Kalau masih ragu, kamu bisa konsultasi dulu ke dokter atau ahli gizi biar lebih yakin. Karena kesehatan tetap nomor satu, kan?
Merayakan Iduladha dengan bijak itu keren, apalagi kalau kamu bisa menjaga tubuh tetap sehat sambil tetap ikut nikmatin suasana. Semoga artikel ini bisa bantu kamu menjawab keraguan yang selama ini menggantung di kepala. Yuk, jaga diri, nikmati hari raya, dan tetap sehat!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber