Rabu, 07 AGUSTUS 2024 • 18:17 WIB

Selamatkan Kulitmu! Fakta Mengerikan tentang Bahaya Sinar UV Tanpa Sunscreen

Author

Ilustrasi wanita yang sedang menggunakan sunscreen serta mitos dan fakta dibaliknya. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Sunscreen sangat penting untuk melindungi kulit dari penuaan dini dan kanker kulit.

Meskipun kesadaran akan bahaya sinar matahari meningkat, namun masih banyak orang yang mengalami kanker kulit setiap tahun.

Berikut 9 mitos dan fakta sunscreen, benarkah tidak akan mendapatkan vitamin D setelah menggunakannya?

Mengapa Sunscreen Itu Penting?

Ilustrasi wanita yang menggunakan sunscreen dan mengapa sangat penting menggunakannya. (freepik.com)

Sunscreen bukan hanya untuk melindungi kulit dari terbakar matahari.

Sunscreen membantu mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh paparan sinar UV, seperti penuaan dini, bintik hitam, dan bahkan kanker kulit.

Penggunaan sunscreen secara rutin adalah cara penting untuk menjaga kesehatan kulit jangka panjang. 

Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Sunscreen yang Sesuai dengan Tipe Kulitmu, Jangan Salah Pilih!

Mitos dan Fakta Sunscreen

Ilustrasi sunscreen. (freepik.com)

Mitos 1: Saya Tidak Akan Terbakar Matahari atau Mengalami Kerusakan Kulit Saat Cuaca Mendung dan Hujan

Fakta: Jika matahari terbit dan kamu berada di luar ruangan, kamu telah terpapar radiasi UV. Bahkan pada hari berawan, hingga 90% sinar matahari masih bisa menembus kulitmu.

Air, pasir, dan salju dapat memantulkan sinar matahari, yang mengekspos kulitmu pada sinar UV tidak langsung.

Tidak peduli cuaca atau musim, mengaplikasikan sunscreen setiap hari adalah keharusan.

Mitos 2: Saya Berjemur tetapi Kulit Saya Tidak Terbakar, Jadi Saya Nggak Perlu Sunscreen

Fakta: Tidak ada yang namanya berjemur yang aman. Berjemur adalah respons tubuhmu terhadap kerusakan UV dan tanda bahwa kulitmu telah terluka.

Bahkan mendapatkan "cahaya" matahari saja merusak DNA kulitmu, meningkatkan penuaan dan risiko kanker kulit.

Berjemur nggak akan melindungi kulitmu dari terbakar matahari atau kerusakan lainnya.

Mitos 3: Saya Nggak Perlu Sunscreen Karena Saya Memiliki Kulit Gelap

Fakta: Kulit berwarna gelap memang tidak terbakar dengan cepat, tetapi masih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari, termasuk bintik-bintik gelap, keriput, dan terbakar matahari.

Terlepas dari warna kulitmu, jangan lewatkan sunscreen.

Baca Juga: Alasan Pentingnya Pakai Sunscreen di Cuaca Terik Jakarta

Mitos 4: Makeup Saya Sudah Mengandung Sunscreen. Itu Sudah Cukup

Fakta: Foundation dengan faktor perlindungan matahari (SPF) setidaknya 30 memberikan perlindungan matahari, tetapi perlindungannya lebih rendah dibandingkan sunscreen biasa.

Selain itu, kebanyakan orang biasanya hanya mengaplikasikan makeup di wajah, bukan di leher, tengkuk, atau area sensitif lainnya.

Pastikan untuk mengaplikasikan lapisan sunscreen biasa di bawah foundationmu, serta di area yang akan terpapar sinar matahari.

Mitos 5: Saya Tidak Akan Mendapatkan Cukup Vitamin D Jika Saya Memakai Sunscreen

Fakta: Bahkan sunscreen yang dioleskan dengan baik masih membiarkan 2% hingga 3% sinar ultraviolet B mencapai kulitmu, dan tubuhmu hanya membutuhkan sedikit untuk memproduksi vitamin D.

Daripada berisiko terkena kanker kulit, lebih baik memenuhi kebutuhan vitamin D melalui diet sehat atau suplemen.

Mitos 6: Semua Jenis Pakaian Melindungi Kulit Saya dari Sinar Matahari

Fakta: Kain yang lebih gelap, lebih berat, dan dengan tenunan yang lebih rapat menawarkan perlindungan lebih dibandingkan pakaian ringan dan berwarna terang.

Kamu juga bisa mendapatkan perlindungan berteknologi tinggi dari beberapa jenis pakaian. Carilah penanda faktor perlindungan ultraviolet (UPF) pada pakaian.

UPF 30 hingga 49 menawarkan perlindungan baik, sementara UPF 50 atau lebih dinilai sebagai perlindungan sangat baik.

Semakin banyak kulit yang tertutup, semakin baik. Jangan lupa untuk melengkapi pakaianmu dengan topi bertepi lebar dan kacamata hitam yang menyaring UV.

Mitos 7: SPF yang Lebih Tinggi Memberikan Perlindungan yang Jauh Lebih Baik

Fakta: Tidak ada sunscreen yang mampu memblokir 100% sinar matahari. Sunscreen dengan SPF 100 hanya memblokir 1% hingga 2% lebih banyak sinar matahari dibandingkan dengan SPF 30, yang sudah memblokir 97% sinar matahari.

SPF tidak mempengaruhi berapa lama kamu akan terlindungi. Perlindungan biasanya berlangsung dua jam atau kurang untuk semua sunscreen.

Carilah sunscreen spektrum luas yang tahan air dengan SPF setidaknya 30.

Oleskan kembali secara teratur, terutama setelah berada di air atau berkeringat.

Mitos 8: Semua Sunscreen Dibuat Sama

Fakta: Tidak selalu. Ada dua jenis utama sunscreen: fisik dan kimia. Kedua pilihan ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Sunscreen fisik, juga disebut sunscreen mineral, bekerja seperti perisai dan duduk di permukaan kulitmu untuk memantulkan sinar matahari.

Mereka mengandung bahan aktif seng oksida atau titanium dioksida.

Sunscreen mineral dianggap lebih aman untuk kulitmu dan lingkungan.

Sunscreen jenis ini dapat melindungi kulit sensitif, anak-anak dan mereka yang memiliki masalah pigmen, seperti melasma. 

Sunscreen kimia bekerja seperti spons. Mereka menyerap sinar matahari ke dalam kulit dan mengubah sinar UV menjadi panas, yang kemudian menghilang. Di AS, sunscreen ini mengandung satu atau lebih bahan aktif ini: oksibenzon, avobenzon, oktisalate, oktokrilen, homosalat, dan oktinoxat.

Sunscreen kimia lebih mudah diaplikasikan dan nggak meninggalkan residu putih pada kulit.

Namun, mereka bisa mengiritasi mata dan menyebabkan reaksi alergi pada kulit beberapa orang.

Jika memungkinkan, hindari sunscreen dengan oksibenzon karena bahan kimia ini dapat mengganggu hormon dan menyebabkan reaksi alergi pada kulit.

Hindari sunscreen semprot yang nggak seefektif yang diaplikasikan dengan tangan, juga hindari apa yang disebut sunscreen, seperti mentega kakao, safflower, zaitun, jojoba, baby, atau minyak kelapa yang nggak memberikan perlindungan sinar matahari.

Mitos 9: Sunscreen Tidak Pernah Kedaluwarsa

Fakta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengharuskan semua sunscreen mempertahankan kekuatan aslinya selama setidaknya tiga tahun.

Periksa tanggal kedaluwarsa pada botol. Jika sunscreenmu telah kedaluwarsa atau terpapar panas atau dingin ekstrem, buang saja.

Jika kamu menggunakan sunscreen setiap hari saat di luar ruangan, satu botol tidak akan bertahan lama.

Demikian beberapa penjelasan mengenai benarkah tidak akan mendapatkan vitamin D setelah menggunakannya?

Melindungi kulit dari sinar matahari adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit dan mencegah penuaan dini serta kanker kulit.

Jangan tertipu oleh mitos-mitos seputar sunscreen yang sering beredar.

Pastikan kamu selalu menggunakan sunscreen dengan benar, nggak peduli cuaca atau musim.

Dengan pengetahuan yang tepat, kamu dapat melindungi kulitmu dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar UV.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mayoclinichealthsystem.org