Jumat, 20 SEPTEMBER 2024 • 10:03 WIB

9 Desainer Tanah Air Kenalkan Wastra Nusantara ke Paris, Karyanya Memukau

Author

 

Koleksi desainer di acara IN2MF Paris. (IN2MF)

INDOZONE.ID - Perhelatan Indonesia Internasional Modest Fashion Festival (IN2MF) yang diselenggarakan kedua kalinya di Paris sukses digelar. Desainer Tanah Air memperkenalkan wastra Nusantara yang cantik dan mewah.

IN2MF diintegrasikan dengan pameran perdagangan skala global Who's Next pada 8-10 September 2024 di Porte de Versailles, Paris. Para desainer membawa wastra atau kain tradisional ke pasar global.

IN2MF merupakan hasil kolaborasi Bank Indonesia dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia Paris Prancis.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung mengatakan, kontribusi industri modest fashion dalam mendukung kemajuan eksyar perlu diperkuat ke pasar global. Wastra Indonesia juga perlu diperkenalkan dalam bentuk modest fashion.

“Hal ini selaras dengan capaian Indonesia yang telah menduduki peringkat ketiga di bidang industri modest fashion pada laporan State of the Global Islamic Economy 2023,” ujarnya di Jakarta.

Ke depan, promosi wastra ke pasar global juga perlu ditingkatkan. Tentunya menggandeng para desainer sesuai dengan kreativitas atau DNA masing-masing.

Dalam IN2MF Paris kali ini turut menampilkan karya desainer Itang Yunaz, Wignyo, hingga Dian Pelangi. Seperti apa koleksi mereka?

Baca Juga: IN2MF 2023 Pamerkan Wastra Karya Desainer Kesayangan Iriana Jokowi 

Itang Yunasz

Koleksi Itang Yunasz. (IN2MF)

Itang Yunasz membawa “Arunika” yang artinya cahaya fajar dalam koleksinya. Arunika dikaitkan dengan Pulau Bali yang terkenal memiliki keindahan alam, budaya, dan wastra seperti kain songket dengan keragaman motifnya.  

Koleksi ini mengadaptasi elemen tradisional dan sentuhan modern. Setiap desain menggabungkan kemewahan bahan premium dengan keunikan motif songket Bali,menciptakan busana yang tak hanya menonjolkan estetika, namun juga sarat makna budaya.

Koleksi ini memberikan pilihan busana yang menonjolkan siluet feminin dengan detail yang memukau, dari gaun panjang yang anggun hingga blus dengan potongan modern yang tetap mempertahankan kesan elegan.

Warna-warna alami yang diambil dari alam Bali, seperti emas, merah marun, dan biru langit, memperkuat nuansa etnik dan kemewahan yang menjadi ciri khas koleksi ini.

Wignyo

Koleksi Wignyo. (IN2MF)

Wignyo memanfaatkan potongan kain tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang sebelumnya tidak terpakai dan hanya berakhir sebagai limbah tekstil. Melalui eksplorasi desain dengan teknik aplikasi perca, potongan-potongan kain tenun ATBM hasil pengembangan Wignyo seperti spunsilk, tenun full bintik, tenun lurik, tenun salurbintik, dan tenun benang putus, dirangkai menjadi gaya pakaian yang artistik.

Koleksi yang terdiri dari long dress, blouse, outerwear/cape, rok overslah, dan celana panjang dengandesain timeless serta potongan simetris ini didominasi oleh warna-warna cerah untuk menonjolkan sisi kasualdan energik. Detail ruffle, list warna kontras, kerut, lipit, dan ornamen patchworkdengan nuansa warna terakota, lime green, biru, hijau monokromatis, dan oranye menjadi sorotan aksentuasi koleksi ini.

Dama Kara

Koleksi Ramaniya dari Dama Kara juga tak kalah memikat. Koleksi ini dibuat sebagai upaya untuk mengolah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat sehingga memiliki pesan untuk lebih peka terhadap kebermanfaatan lingkungan sekitar.

Kain tenun Garut dari perajin lokal dibuat menjadi beberapa potongan baju. Dipadukan dengan teknik bordir dan batik cap traditional, semakin mempercantik busana. Sementara itu, motif piramid dan Gayatri dipilih dengan filosofi mendalam.

Dian Pelangi

Koleksi Dian Pelangi. (IN2MF)

Tak kalah menarik, Dian Pelangi menampilkan koleksi bertema “Street Style Parisian” yang merupakan perpaduan gaya kasual modern dengan sentuhan budaya tradisional melalui penggunaan wastra tenun limar khas Palembang. Setiap detail dalam koleksi ini dirancang dengan teknik tenun dan bordir yang unik, menghasilkan tampilan yang elegan dan memikat.

Penggunaan bahan jeans memberikan nuansa kasual, yang menjadi ciri khas koleksi ini. Tak hanya itu, koleksi ini juga dilengkapi dengan aksesori topi dan hijab

yang di-styling secara khusus untuk menciptakan tampilan unik dan modis.

Baca Juga: Dian Pelangi Jahit Kain Palembang Keren ala Gaya Gen Z Paris 

Batik Chic by Novita Yunus

Koleksi Batik Chic. (IN2MF)

Batik modern bertema "Indigo Whispers" melenggang di Paris. Koleksi ini menggabungkan tradisi, keberlanjutan lingkungan, dan gaya kontemporer, denganinspirasi dari warna lautan indigo yang memancarkan keindahan alam Indonesia.

Kain ecoprint sutra yang mewah dipadukan dengan sutra Garut untuk menciptakan busana elegan yang dilengkapidengan detail bordir yang rumit. Ada berbagai jenis pakaian seperti kaftan, outer, blouse, dress, dan celana.

Yece by Yeti Topiah

  Koleksi Yece by Yeti Topiah. (IN2MF)

Koleksi casual modest wear bertema Beusea yang diusung Yeti mengusung style 1960 dengan siluet A dan geometris, dalam bentuk padupadan mini dress dan mini skirt, minimalis warna cerah dan motif kontemporer.

Terdapat detail sulaman pada tenun Troso Jepara, sehingga memberi kesan eksklusif pada koleksi ini. Motifnya terinspirasi dari keragaman hayati Indonesia, terumbu karang hingga biota laut.  

Luvnic by Luffi

Koleksi Luvnic. (IN2MF)

Suasana alam yang tenang menginsoirasi Luvnic by Luffi dalam berkarya khusus untuk IN2MF. Luffi mengganbarkan suasana alam alam tenang, cuaca yang sejuk cerah, air yang mengalir, cahaya matahari yang terang.

Hasil karya busananya menggunakan warna terang dan energik seperti biru, kuning, putih. Potongan busana bergaya kasual, simple dan motif batik modern bentuk geometri yang sangat cantik.

Brilianto

Koleksi Brilianto. (IN2MF)

Brilianto menampilkan koleksi bertema “Reunited” yang bermakna menyatukan kembali. Koleksi ini merupakan hasil dari menyatukan potongan-potongan bahan menjadisatu sehingga bisa dipakai kembali. Penggunaan bahandengan warna, tekstur, dan motif senada dengan wastra Sumatera Selatan yaitu kain jumputan.

Jamilah x Prafito by Tujuh Bersaudara

Koleksi Jamilah x Prafito. (IN2MF)

Debut koleksi bertema “Hanabloem” desain kontemporer yang mewah dibawa ke Parie. Ia menggunakan wastra Sumatra Selatan, berupa kain premium yang terbuat dari tenun, sutra, dan linen bertekstur. Koleksi ini juga jadi bagian dari busana Musim Semi/Musim Panas 2025 yang menciptakan tampilan yang unik.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung