Senin, 23 SEPTEMBER 2024 • 13:36 WIB

Penderita NPD Selalu Menganggap Dirinya Korban, Kok Bisa?

Author

Ilustrasi Penderita NPD.

INDOZONE.ID - Akhir-akhir ini, Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik semakin sering dibicarakan di media sosial.

Banyak orang merasa bingung ketika menghadapi seorang narsistik yang selalu menganggap dirinya sebagai korban, meskipun jelas-jelas merekalah yang menyakiti orang lain.

Baca Juga: Mengenal Tanda-Tanda NPD, Gangguan Kepribadian Narsistik yang Sedang Viral di Sosial Media

Fenomena ini kerap terjadi dalam hubungan, di mana seseorang yang berhadapan dengan penderita NPD seringkali merasa bersalah.

Seperti yang sering diungkapkan, "Kok dia malah yang jadi korban sih? Padahal jelas-jelas dia yang nyakitin!"

Rasa bersalah ini sering kali membuat orang yang berhadapan dengan narsisis menjadi bingung dan akhirnya meminta maaf, meskipun sebenarnya mereka sadar bahwa bukan mereka yang bersalah.

Baca Juga: 6 Penyebab Orang Menderita NPD: Salah Satunya karena Trauma dari Pengalaman Hidup

Kenapa Penderita NPD Selalu Merasa Dirinya Korban?

Ilustrasi Orang NPD.

Ada beberapa alasan mengapa penderita NPD cenderung menganggap diri mereka sebagai korban dilansir dari YouTube @ANNA ANBERSAL.

1. Mekanisme Pertahanan (Defensive Mechanism)

Salah satu alasan utama mengapa seorang narsistik selalu merasa dirinya korban adalah untuk menghindari tanggung jawab.

Mereka menggunakan mekanisme defensif ini sebagai cara untuk memutarbalikkan keadaan.

Contohnya, ketika mereka menyakiti seseorang, mereka bisa berkata, "Kalau aku nyakitin kamu, berarti aku memang nggak layak buat kamu. Mending kita putus aja."

Pernyataan seperti ini bisa membalikkan keadaan, sehingga orang lain merasa bersalah dan tidak ingin berpisah.

Baca Juga: Jenis-Jenis NPD, Gangguan Kepribadian Narsistik yang Viral di Media Sosial

2. Rasa Kerapuhan Diri

Narsisis sering kali memiliki rasa diri yang rapuh (fragile).

Karena merasa tidak aman atau insecure, mereka lebih nyaman memposisikan diri sebagai korban.

Dengan begitu, mereka bisa menghindari konfrontasi yang mungkin mengancam citra diri mereka.

Ilustrasi Orang NPD.

3. Efektivitas Manipulasi

Banyak penderita NPD sudah sangat paham bahwa dengan memposisikan diri sebagai korban, mereka bisa membuat orang lain merasa bersalah.

Teknik ini sering kali berhasil, sehingga mereka terus menggunakannya sebagai strategi manipulatif untuk mendapatkan simpati atau keuntungan emosional.

Baca Juga: Cara Mengatasi dan Mencegah NPD, Gangguan Kepribadian Narsistik pada Diri dan Keluarga

4. Keinginan untuk Mendapatkan Kendali

Dengan membuat orang lain merasa bersalah, narsisis dapat dengan mudah mendapatkan kendali dalam suatu hubungan.

Mereka tahu bahwa salah satu cara tercepat untuk menguasai situasi adalah dengan memanipulasi emosi orang lain melalui rasa bersalah.

Ilustrasi Konsultasi Narcissistic Personality Disorder.

5. Menolak Melihat Fakta

Penderita NPD sering kali menolak mengakui kenyataan yang sebenarnya.

Mereka cenderung mengubah narasi dan tidak ingin melihat fakta yang jelas di depan mata.

Ini sering disebut sebagai "gaslighting," di mana mereka membuat orang lain meragukan kenyataan dan merasa bersalah atas sesuatu yang sebenarnya bukan salah mereka.

Baca Juga: Apakah NPD Bisa Disembuhkan? Begini Pendapat Psikolog 

6. Mencari Simpati dari Orang Luar

Dengan memposisikan diri sebagai korban, narsisis sering kali berusaha menarik simpati dari orang-orang di sekitar mereka.

Mereka ingin dianggap sebagai pihak yang paling membutuhkan perhatian dan pengertian, sehingga orang lain akan mendukung mereka tanpa mempertanyakan kebenaran situasinya.

Baca Juga: Buktikan Gen Z Tidak Lemah! Berikut Cara Melatih Kesehatan Mental yang Kuat di Era Modern

7. Kepercayaan Palsu dan Delusi

Salah satu ciri khas dari NPD adalah keyakinan yang salah atau "false belief" mengenai kejadian yang sebenarnya.

Mereka sering kali memutarbalikkan fakta dan menciptakan narasi delusional yang sesuai dengan citra diri mereka.

Hal ini membuat mereka semakin yakin bahwa merekalah yang sebenarnya paling terluka, meskipun kenyataannya sebaliknya.

Baca Juga: Tips Jitu Cara Mengatasi Rasa Tidak Enakan pada Gen Z, Ternyata Berpengaruh ke Kesehatan Mental Lho!

Ilustrasi Penderita NPD.

Kesimpulannya, perilaku narsistik yang selalu menganggap dirinya sebagai korban adalah bagian dari gangguan kepribadian yang mereka alami.

Hal ini sering kali membingungkan dan menyakitkan bagi orang-orang di sekitar mereka, tetapi memahami motif di balik perilaku ini dapat membantu dalam menghadapi situasi tersebut dengan lebih bijak.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube