Anak-anak autis mendesain motif brand pakaian Dama Kara. (Z Creators/Jimmy Martino)
INDOZONE.ID - Berbagai busana dengan motif unik dari brand Dama Kara ternyata dibuat oleh anak-anak autis. Sebagai brand pakaian lokal, Dama Kara sangat peduli dengan keberadaan anak-anak autis. Hal itu disampaikan oleh pendiri Dama Kara, Nurdini Prihastiti.
“Saya melihat sebuah studi bahwa jumlah anak autis di Indonesia cukup banyak. Tapi, masih banyak keluarga atau lingkungan sekitar yang belum menerima mereka dengan baik sehingga tercetus sebuah ide untuk membuat Dama Kara di mana ini menjadi sebuah wadah bagi teman-teman penyandang autis untuk berkarya,” katanya.
Salah satu psikolog yang menangani anak autis, Rusma menyatakan, anak-anak autis di sebuah sekolah khusus di Kota Bandung sengaja diterapi menggambar untuk membantu mereka meredam emosi supaya lebih tersalurkan. Kerjasama yang dilakukan dengan Dama Kara membuat anak-anak tersebut semakin kreatif untuk berkreasi.
“Terapi menggambar sebenarnya untuk melatih secara emosi. Menggambar cukup membantu mereka untuk setidaknya meredam misalnya mereka mau marah ataupun sebagainya,” ucapnya.
Para pekerja brand Dama Kara Bandung. (Z Creators/Jimmy Martino)
Busana Dama Kara terlahir dari kerugian yang sempat dialami Nurdini pada bisnis konveksi miliknya. Saat itu pada 2019, kapal yang membawa satu truk baju pesanan perusahaan di Kalimantan Timur terbakar dan karam.
Ditambah lagi pandemi Covid-19 yang mulai menerpa. Bencana tersebut menjadi titik balik dirinya untuk membuat bisnis yang bisa bermanfaat bagi orang lain.
Dama Kara pun lahir dan bertumbuh di masa pandemi Covid-19, dengan membantu setidaknya 40 warga terdampak.
Kini, dalam sebulan, Dama Kara bisa memproduksi hingga ribuan pieces busana, dengan pemasaran terutama secara online melalui Instagram, marketplace, dan website.
Pesanan pun datang dari Malaysia, Singapura, Australia, Taiwan hingga Hongkong. Nurdini pun berupaya terus berinovasi di desain, material, motif, dan lain-lain, dengan harapan bukan hanya brand dama kara yang semakin baik, tapi juga kebermanfaatan yang diberikan semakin meluas.
Nurdini pun berharap, UMKM di Jabar selalu meningkatkan value, dan berkolaborasi dengan berbagai instansi. Menurutnya, dengan cara seperti itu, UMKM bisa lebih bersaing bahkan bisa mengembangkan diri hingga merambah ke pasar ekspor.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators