Kategori Berita
Media Network
Rabu, 29 NOVEMBER 2023 • 06:35 WIB

Kisah Inspiratif Rahmat Putra Yudha, Guru SMP yang Akhirnya Lolos LPDP Setelah Gagal 118 Kali

Rahmat Putra Yudha

INDOZONE.ID - Kata menyerah tampaknya tidak ada di kamus Rahmat Putra Yudha. Pasalnya, meski ratusan kali gagal mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, dia tidak putus asa dan terus mencoba.

Laki-laki yang karib disapa Yudha itu bercerita, pihaknya pertama kali mencoba mendaftar beasiswa pada 2007, saat itu dirinya baru saja lulus S1.

Langkah menuju mimpinya semakin menantang, tatkala dirinya berhasil lolos Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada 2009.

Baca Juga: 7 Kumpulan Puisi Mahmoud Darwish Bahasa Inggris dan Terjemahannya

Dengan statusnya sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara), untuk berkuliah di luar negeri, dirinya harus mendapatkan tugas belajar yang hanya bisa dicapai dengan beasiswa atau dengan izin belajar.

Kalau izin belajar kan tidak bisa meninggalkan tugas. Kalau izin belajar harus tetap melakukan tugas (mengajar) juga. Jadi dengan dapet status PNS di 2009, saya harus dapat beasiswa,” katanya, mengutip dari blog flipenglish, Selasa (28/11).

Karena alasan tersebut, Yudha memilih untuk kembali memantapkan langkahnya dan mencoba terus maju, daripada harus berhenti meraih cita-citanya.

Baca Juga: Kisah Pilu Bapak-bapak Curhat Janji Sehidup Semati Diingkari Istri saat Merantau Mencari Rezeki

Selain itu, pikiran untuk meningalkan legacy kepada keturunannnya, membuat tekad guru Bahasa Inggris di SMPN 13 Pontianak itu semakin kuat.

Hingga pada akhirnya, setelah mencoba hingga 118 kali, laki-laki yang karib disapa Yudha ini bisa meraih mimpinya untuk menempuh pendidikan Master of Education TESOL (Teaching English to Speakers of The Other Language) di Wollongong University, Australia.

Berikut merupakan fakta Rahmat Putra Yudha, guru berprestasi yang tidak kenal menyerah dalam meraih impiannya:

Baca Juga: 20 Quotes Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Trigger Israel

1. Memperbaiki Kelemahan Untuk Terus Berkembang

Sejak duduk di bangku SMA, Rahmat Putra Yudha sudah bermimpi untuk bisa menempuh pendidikan di negeri orang.

Keinginannya itu semakin tidak terbendung ketika Yudha kuliah S1 dan mulai mempersiapkan diri untuk mencari beasiswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

Setelah berkali-kali gagal, Yudha menyadari bahwa tahapan yang membuatnya kalah adalah saat wawancara.

Baca Juga: Indonesia dan Jepang Gelar Human Rosurces Forum, Perkuat Kerja Sama Ketenagakerjaan

Karena itu, Ketua Matagaruda LPDP Kalimantan Barat ini meninjau kembali jawaban-jawaban yang digunakannya dalam menjawab pertanyaan pewawancara. Pada saat yang sama, Yudha juga terus meningkatkan kemampuan komunikasinya.

Dari situlah saya gali kemmapuan komunikasi dalam menyampaikan pendapat. Bahwa mungkin ada kekuarangannya di situ,” katanya, dilansir laman LPDP Kementerian Keuangan, Selasa (28/11).

2. Tidak Takut Gagal

Terbiasa gagal membuat Yudha tidak takut lagi jika harus mengalami kegagalan lagi. Hal ini bahkan disampaikannya kepada pewawancara saat ujian wawancara untuk melamar beasiswa LPDP sepuluh tahun lalu. Kata dia, jika gagal, dia hanya perlu mencoba lagi, begitu seterusnya.

Baca Juga: Menyelami Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Seseorang, dari Rasa Suka Bisa Berubah Jadi Stres

Tidak masalah Pak, dan Bapak akan ketemu saya lagi untuk apply. Karena saya tidak mungkin menyerah. Pasti saya coba lag,” kata Yudha, menjawab pertanyaan pewawancara terkait bagaimana jika dirinya tak lolos beasiswa LPDP yang dilamarnya itu.

3. Mencoba Terus Berkembang dan Menjajal Banyak Kesempatan

Setelah lolos LPDP dan mengenyam pendidikan di Australia, tidak membuat Yudha berpuas diri. Saat libur kuliah selama tiga bulan misalnya, Presiden Youth for Human Rights International ini memilih mengikuti program pertukaran dosen ke Politechnika Wroclawska di Polandia.

Hidup cuma sebentar dan saya perlu meninggalkan legacy kepada keturunan saya. Jadi saya perlu menjadi orang yang berbeda dan menjadi sumber karakter yang dapat mereka pelajari dan jadikan panutan,” kata laki-laki yang pernah bekerja sampingan menjadi tukang parkir dari SMA sampai S1 ini.

Baca Juga: Kenneth Si Balita Jenius, Jadi Sorotan Publik karena Suka Matematika

4. Pulang Bangun Negeri

Setelah menyelesaikan studinya di Wollongong University, Yudha bertekad untuk meningkatkan kemampuan para guru. Kata dia, hal ini sangat penting untuk meningkatkan taraf pendidikan di Indonesia.

Tekad ini juga lah yang membuat Yudha membentuk Penerbit Buku PGRI Provinsi Kalimantan Barat dan melahirkan banyak penulis. Karena ini, Yudha diganjar penghargaan Guru Inspiratif Kalimantan Barat oleh PGRI pada 2019.

Selain itu, kala pandemi Covid-19, saat pagebluk membatasi ruang gerak para guru, Yudha tanggap dengan membuat program virtual educator untuk para guru dan dosen. Program tersebut bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para pengajar dalam menggunakan dan memaksimalkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca Juga: Menyelami Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Seseorang, dari Rasa Suka Bisa Berubah Jadi Stres

"Kita berhasil membuat program melalui virtual. Kita latih segala macam platform pendidikan dalam PJJ dari pembuatan soal, media virtual, sampai ke animasi-animasi yang bisa dipelajari guru untuk membuat pembelajaran lebih menarik," jelas Yudha.

Melalui program ini, para guru mendapat banyak akses premium dari Microsoft untuk menunjang aktivitas pembelajaran online. Para guru juga tidak kesulitan lagi saat harus menyimpan file bahan ajar karena diberikan penyimpanan online sebesar lima terabit.

Program yang diinisiasi Yudha ini melibatkan bantuan banyak pihak. Lobi-lobinya berbuah kerja kolaborasi gotong royong antar institusi seperti dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Barat, pemerintah daerah, Ikatan Guru LPDP, dan banyak lagi. Kontribusinya ini lantas mengantarkan Yudha kepada IESA (International Education Summit And Award) pada 20 Desember 2020.

Writer: Ananda Fachreza Lubis

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kisah Inspiratif Rahmat Putra Yudha, Guru SMP yang Akhirnya Lolos LPDP Setelah Gagal 118 Kali

Link berhasil disalin!