Kategori Berita
Media Network
Selasa, 17 SEPTEMBER 2024 • 15:45 WIB

Kegaduhan Tercipta karena Pengusaha Batik Sawer Uang Rp.35 Juta

Sosok seorang pengusaha batik di Pekalongan menyawer uang atau udik-udik kepada warga senilai Rp35 juta dalam tradisi dundunan.

INDOZONE.ID - Sosok seorang pengusaha batik di Pekalongan menyawer uang atau udik-udik kepada warga senilai Rp35 juta dalam tradisi dundunan.

Aktivitas tersebut membuat warga sekitar turut berebut mengambil uang hingga ada yang pingsan. Akibatnya, polisi menghentikan acara kelangsungan acara tersebut.

Diketahui pasangan pengusaha batik bernama Ubaidillah dan Fitri Handayani melangsungkan tradisi dundunan di Banyurip Gang 2, Banyurip, Kecamatan Pekalongan Selatan, tepatnya di depan rumah milik mereka pada Jumat (6/9/2024) siang.

Baca Juga: Niat Bikin Video Romantis, Ibu Muda Ini Malah Bikin Anaknya Nyungsep dari Stroller

Warga sekitar yang mengetahui ada acara bagi-bagi uang sontak ramai-ramai bertujuan ke lokasi dengan harapan memperoleh uang sawer tersebut.

Tidak hanya uang receh, Ubaidillah dan Fitri Handayani selaku pemilik batik tersebut membagi-bagikan uang kertas yang dibalut dengan permen, serta doorprize berupa kipas angin, televisi, hingga kulkas diberikan pada warga yang beruntung.

Aktivitas tersebut menciptakan kondisi tidak kondusif, karena warga dengan gaduh serta desak-desakan demi memperoleh uang yang dilemparkan dari atas rumah.

Kegaduhan yang tercipta sampai Polisi turun tangan menghentikan kegiatan tersebut menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Moo Deng, Bayi Kuda Nil asal Thailand Jadi Perhatian Publik karena Imut dan Menggemaskan

"Massa yang banyak dan suasana tidak kondusif hari ini, tidak semuanya uang dan doorprize disebarkan," ujar Kapolsek Pekalongan Selatan, AKP Aries Tri Hartanto saat diwawancarai.

"Ada beberapa yang pingsan karena desak-desakan, berdarah, bahkan kehilangan Handphone sehingga kami amankan dan kami imbau untuk kembali ke rumah masing masing," tambahnya.

Sementara respon bos batik yakni Ubaidillah,dirinya mengaku terkejut dengan kehadiran warga yang memenuhi dan berbondong-bonding ke rumahnya.

"Ini pertama kali diselenggarakan sebagai bentuk syukur karena anak saya sudah mulai belajar jalan atau istilahnya dundunan, respons masyarakat juga di luar dugaan ramai banget yang datang," ujar Ubaidillah.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram/@fakta.jakarta

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kegaduhan Tercipta karena Pengusaha Batik Sawer Uang Rp.35 Juta

Link berhasil disalin!