Salah satu sekolah Muhammdiyah di awal-awal perjalanan organisasi ini.
INDOZONE.ID - Menjelang peringatan Milad ke-112 Muhammadiyahj, kita kembali melihat bagaimana kontribusinya yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia.
Sejak didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912, organisasi Islam terbesar di Indonesia ini telah berperan penting, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan sosial.
Berikut adalah empat peran utama Muhammadiyah yang terus dikenang sebagai warisan perjuangan yang dilansir dari jurnal berjudul "Kajian terhadap perkembangan sekolah Muhammadiyah" yang ditulis oleh Marlina dan terbit pada tahun 2012 pada Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam.
Muhammadiyah menjadi pelopor pendidikan modern berbasis Islam yang menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum.
Melalui pendirian sekolah dan madrasah, Muhammadiyah memperluas kesempatan belajar bagi anak-anak Indonesia dan melahirkan intelektual-intelektual muda yang kelak turut memperjuangkan kemerdekaan.
Pada 1923, Muhammadiyah mendirikan klinik "Penolong Kesengsaraan Oemoem" (PKO) di Yogyakarta untuk menyediakan layanan kesehatan bagi kaum dhuafa.
Klinik yang kini bernama Pembina Kesejahteraan Ummat (PKU) ini tetap menjadi bukti komitmen Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin.
Muhammadiyah mendirikan Aisyiyah pada 1917 sebagai organisasi yang mendukung pendidikan dan pemberdayaan perempuan.
Baca Juga: SD Muhammadiyah 4 Sidoarjo Terapkan Inovasi Pendidikan: Tidur Siang untuk Tingkatkan Konsentrasi
Salah satu pencapaian besar Aisyiyah adalah pendirian TK Aisyiyah Bustanul Athfal, yang menjadi cikal bakal pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Muhammadiyah dikenal dengan pendekatan Islam yang moderat, toleran, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Dakwah Muhammadiyah menekankan nilai-nilai kedamaian dan pencerahan, berperan besar dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Nasional