Kategori Berita
Media Network
Kamis, 24 APRIL 2025 • 11:05 WIB

Bikin Pupuk Kompos dari Sampah Dapur: Gerakan Kecil yang Justru Bisa Menguntungkan

Ilustrasi sampah.

INDOZONE.ID - Biasanya, kita mikir kalau sampah rumah tangga kayak sisa sayur, kulit buah, nasi basi, sama daun-daunan tinggal buang ke tempat sampah. Padahal, ternyata sampah kayak gini punya potensi besar buat jadi hal yang berguna.

Nggak cuma bikin lingkungan lebih bersih, tapi juga bisa bantu tanah jadi subur dan berikan keuntungan buat warga. Di Desa Bangah, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, ada gerakan keren yang muncul dari kerja sama warga sama mahasiswa dari UNUSIDA.

Mereka bareng-bareng bikin program yang fokus ngolah sampah organik jadi kompos yang diberi nama, yakni tong komposter. Sesuai namanya, alatnya cuma tong plastik biasa, tapi yang bikin luar biasa itu isinya.

Baca Juga: 4 Zodiak Cowok Paling Ganteng dan Bikin Deg-degan, Kamu Salah Satunya?

Sampah-sampah organik dari rumah kayak sisa dapur tadi dimasukin ke tong itu, lalu dibiarin membusuk, tapi bukan sembarang busuk. Ada proses yang dijaga supaya hasil akhirnya jadi kompos yang bagus buat tanaman.

Jadi, yang tadinya dibuang sia-sia, sekarang bisa bantu tanaman tumbuh subur di sekitar rumah warga. Kompos ini bisa dipakai buat taneman kelor, cabai, tomat, atau apa aja yang mereka tanam di kebun kecil mereka.

Hal yang bikin tambah keren, semua ini dilakukan bareng-bareng, di mana warga dilatih langsung cara pakai tong komposternya. Mereka dilakukan secara gotong royong,dimulai dari merakit tongnya, diajarin cara-cara ngelolanya, warga ngerti apa itu sampah organik, dan kenapa ini penting buat lingkungan.

Yang paling penting dari semua ini adalah kesadarannya. Bahwa kalau kita peduli dan mau bergerak, lingkungan yang lebih bersih dan sehat itu mungkin.

Baca Juga: Sekolah Penggerak: Membangun Pendidikan yang Berkualitas di Sidoarjo

Nggak harus nunggu program dari atas, cukup mulai dari rumah sendiri. Dari dapur sendiri. Dari tong kecil yang ngolah sampah tiap hari.

Sekarang, banyak warga di RT 14 Desa Bangah yang udah mulai sadar dan aktif ngelola sampah sendiri. Mereka nggak cuma buang sampah begitu aja, tapi juga mikir gimana caranya biar bisa bermanfaat.

Kompos yang mereka hasilkan bahkan bisa mengurangi ketergantungan sama pupuk kimia yang mahal, dan kalau kelebihan, bisa dijual juga. Cerita dari Desa Bangah ini nunjukin bahwa perubahan itu nggak harus dimulai dari hal besar.

Cukup dari tong plastik dan niat buat nyoba. Kalau satu kampung bisa, kenapa kampung lain nggak?


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Journal.unusida.ac.id

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Bikin Pupuk Kompos dari Sampah Dapur: Gerakan Kecil yang Justru Bisa Menguntungkan

Link berhasil disalin!