INDOZONE.ID - Salah satu hari yang paling dinanti umat Islam adalah Hari Raya Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Haji atau Hari Kurban.
Momen ini tidak hanya penuh makna, tetapi juga membawa sejumlah keutamaan dan amalan yang bisa dilakukan umat Islam, salah satunya adalah puasa Arafah.
Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, atau sehari sebelum Idul Adha, bertepatan dengan hari wukuf di Arafah bagi para jamaah haji.
"Puasa yang ditunaikan pada tanggal 9 Dzulhijjah, di saat orang-orang yang wukuf di Arafah, siyamu yaumil arafatan,” tutur Ustaz Adi Hidayat seperti dikutip dari video di kanal YouTube @AdiHidayatOfficial, Selasa (27/5/2025).
"Jadi yang di sana sedang berwukuf, di sini sedang puasa," sambungnya.
Baca Juga: Larangan Islam Berpuasa di Hari Jumat, Yang Mau Puasa Arafah Besok Wajib Tahu!
Puasa Arafah memiliki keutamaan luar biasa, berbeda dengan puasa-puasa lain dari segi waktu maupun pengamalannya.
Ustaz Adi menyampaikan bahwa Rasulullah SAW memiliki harapan besar kepada Allah atas pahala puasa ini.
"Kata Nabi, sungguh aku berharap kepada Allah Ta’ala di antara pahala dari puasa ini adalah berharap bisa menggugurkan puasa-puasa setahun yang akan datang, dan setahun yang telah berlalu," jelasnya.
Bagi umat yang tidak sedang menunaikan haji, puasa Arafah merupakan bentuk spiritual untuk menyamai hikmah dari wukuf di Arafah.
Inti dari ibadah ini bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi sebagai momen mendalam untuk introspeksi diri.
"Orang yang puasa di tanggal 9 Dzulhijjah, dia memusatkan amalan untuk introspeksi, muhasabah, seperti orang yang wukuf di Arafah, ini kuncinya," ungkap Ustaz Adi.
Baca Juga: Niat Puasa Arafah Beserta Waktu Pelaksanaan dan Keutamaannya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube/AdiHidayatOfficial