Kategori Berita
Media Network
Senin, 31 JANUARI 2022 • 11:09 WIB

Cuma Setahun Sekali, Rawa Belong Mendadak Kebanjiran Bandeng! Ada Apa?

Lapak penjual ikan bandeng jelang Imlek (Albert Sumilat/IDZ Creators)

Sudah lima hari Bang Japar, panggilannya, menggelar dagangan ikan bandeng di ujung jalan Rawa Belong, Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, arah ke pasar kembang.

Ia enggak sendiri, sedikitnya tercatat puluhan pedagang musiman ikan bandeng seperti Bang Japar, memenuhi tiap jengkal trotoar jelang tahun baru China atau Imlek ini. Mayoritas pedagang mengambil ikan bandeng di pasar Muara Angke, Jakarta Utara.

Lapak bandeng Bang Japar di Rawa Belong (Albert Sumilat/IDZ Creators)

Saat ditemui Tim IDZ Creators, Bang Japar yang asli Betawi menceritakan asal muasal ikan yang ia jual.

"Kulakannya di Angke sono sih, tapi aslinya mah dari tambak-tambak bandeng pesisir utara Jawa Barat sono,” ujar Bang Japar, Minggu (30/1/2022), sambil merapikan masker hitamnya.

Imlek menjadi momen spesial bagi para pedagang ikan bandeng musiman ini. Karena jelang Imlek, mereka bisa meraup rejeki bahkan di masa pandemi seperti saat ini.

Ega dan ikan bandeng dagangannya (Albert Sumilat/IDZ Creators)

Enggak terpancar sedikitpun rasa kuatir pada raut para pedagang ikan bandeng ini. Mereka justru optimistis mendapat rejeki berlimpah, seminggu jelang Imlek. Hal ini diakui Ega, penjual ikan bandeng di lapak lainnya. 

"Biasanya sih pas malam imlekan kita beres-beres dan ngitung duit," kata Ega, penjual bandeng musiman generasi ketiga di trotoar Rawa Belong.

Ega mengaku bahwa ia meneruskan tradisi berdagang ikan bandeng musiman ini dari engkong dan babe-nya. Keluarga Ega sudah berjualan ikan bandeng sejak 1980-an.

Dan karena lapaknya sudah banyak dikenal oleh orang sekitar Rawa Belong, ikan bandeng yang ia jajakan selalu laris manis.

"Barusan tadi tetangga samping rumah borong sampe 30 ekor bandeng, katanye sih buat bagi-bagi ke orang tue dan sodare-sodarenye," jawab Ega tegas.

Bandeng berbagai ukuran dipajang dengan rapi oleh para pedagang. Dari yang berat satu kilogram hingga hampir 30 kilogram tersedia di sini. Kisaran harganya mulai Rp50 ribu hingga Rp80 ribu per kilogramnya. Masa pandemi ini membuat harga bandeng lebih murah dibanding tiga tahun lalu.

"Gegara Covid nih pak, harganye jadi jatuh", ungkap Bang Japar sambil memainkan ponsel pintarnya.

Apakah masyarakat Betawi ikut Imlekan? Pertanyaan ini masih perlu dikaji lebih lanjut, namun dari beberapa keterangan pembeli ada tradisi orang-orang Betawi terkait bandeng.

Pedagang melayani pembeli bandeng Imlek (Albert Sumilat/IDZ Creators)

Mereka memasak bandeng ini sebagai hantaran kepada orang tua, baik ayah ibu, atau mertua bahkan sanak saudara.

"Tiap tahun saya masak pindang buat dianter ke nyak babe saya mas," ujar Wati, pembeli bandeng, dari atas sepeda motor yang ditunggangi suami dan dua anaknya.

Bandeng sebagai ikan paling mahal menjadi sebuah kearifan lokal Betawi di Jakarta, sehingga hanya dimakan saat merayakan acara-acara khusus atau spesial seperti Imlek.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

IDZ Creators

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Cuma Setahun Sekali, Rawa Belong Mendadak Kebanjiran Bandeng! Ada Apa?

Link berhasil disalin!