Kategori Berita
Media Network
Selasa, 08 FEBRUARI 2022 • 13:00 WIB

Wanita Jakarta Ini Sukses Bikin Makanan Indonesia Ngehits di Inggris, Ini Rahasianya

Enggi bersama Wali Kota Bristol (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Tenda warna oranye bertuliskan Enggi’s Kitchen mengeluarkan aroma bakaran yang menggoda. Buat orang Indonesia, mungkin aroma bakaran sate ayam sudah biasa terhirup di mana-mana. Tapi, gimana kalau aroma bakaran sate ayamnya menyeruak di jalanan Bristol, Inggris? Bukan cuma aroma sate ayam yang menggoda, sesekali terdengar bule Bristol memesan nasi goreng!

Tenda Enggis Kitchen, warna orange terang (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Bisa dipastikan, tenda yang eye catching ini menjual aneka makanan Indonesia. Pemiliknya adalah Enggi Holt, warga Jakarta yang hijrah ke Bristol, Inggris dan menetap di sana. Sejak 2017 silam, Enggi Holt bertekad memperkenalkan makanan Tanah Air ke penjuru Bristol. 

Caranya dengan membuka tenda makanannya di tiga tempat strategis. Setiap Rabu tenda oranye Enggi buka di Finzels Market, Kamis di Temple Quay dan Jumat di St Nicholas Market.

Warga Bristol biasa menyebut konsep jualannya dengan 'street food vendor', jadi Enggi dan penjual makanan lain membuka tenda di pinggir jalan.

Lapak Enggis Kitchen yang selalu ramai pembeli (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Enggi menjual aneka makanan rumahan Indonesia berbekal resep sang ibunda. Kepada Tim IDZ Creators Enggi mengaku mempelajari resep Indonesia tersebut secara otodidak. Setiap membuka lapaknya, masakan Enggi terhidang hangat-hangat langsung dibuat di tempat, kecuali rendang yang sudah ia masak di rumah sebelumnya. Ada nasi goreng, gado-gado, sate ayam dan nasi padang yang jadi menu andalan Enggi’s Kitchen.

Soto daging sapi buatan Enggi (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Namun biar pelanggannya enggak bosan, Enggi selalu mengganti menunya setiap tiga bulan sekali. Jangan salah, pelanggan Enggi kebanyakan warga lokal Bristol, lho! Sesuai target market, pembelinya 99% orang lokal, orang Indonesianya hanya satu-dua saja.

Nasi goreng andalan Enggis Kitchen (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Kalau dirata-ratakan, pembelinya 20% pernah mencoba makanan Indonesia sebelumnya. Baik mereka yang pernah melancong ke Indonesia ataupun mereka yang pernah tinggal dan kerja di Indonesia. 

80% pembeli lainnya adalah orang lokal yang belum pernah mencoba makanan Indonesia. Ini yang jadi tantangan buat Enggi karena ia harus menjelaskan secara rinci makanan Indonesia yang ia jual.

Meski sedikit mengendala namun ada kesenangan tersendiri bagi Enggi bisa memperkenalkan makanan Indonesia ke mancanegara.

Enggi sedang sibuk di tenda jualannya (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Meski sudah populer, Enggi masih ingat benar masa-masa awal membuka tenda. Enggak ada satupun yang melirik tenda makanannya. Beberapa orang cuma lalu lalang sambil lihat-lihat, tanya-tanya, icip-icip, lalu pergi.

Berbekal sabar dan konsistensi Enggi tetap setia mempromosikan makanan Indonesia.

Antrean mengular di depan lapak Enggis Kitchen (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Syukurlah, seiring berjalannya waktu lapaknya ramai pembeli. Makanan Enggi kian populer berkat promosi dari mulut ke mulut, pelanggannya juga sering mempromosikan makanan Enggi di media sosial mereka. Bahkan sebelum pandemi Covid-19 antrean pembelinya bisa mengular.

Selain membuka tenda street food, Enggi juga sering menerima pesanan catering makanan Indonesia, terutama tumpeng nasi kuningnya yang super lezat. 

Tumpeng buatan Enggi yang lengkap dan lezat (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Ketika ditanya suka duka berbisnis kuliner Indonesia di Inggris, menurut Enggi peluang jualan makanan Indonesia di Inggris sangat besar. Tapi membuka restoran Indonesia di Inggris itu enggak mudah. Jadi bagi entrepreneur pemula bisa memulainya dengan ‘street food vendor’ seperti yang dilakukan oleh Enggi’s Kitchen.  

Meski namanya ‘street food vendor’ enggak mudah untuk bisa mendapatkan izin usaha di Inggris. Pengusaha harus mendaftar ke pemerintah setempat, nantinya petugas akan memeriksa kelayakan usaha mulai dari tempat, dapur, cara menyimpan makanan, dan sebagainya. Hal tersebut akan dicek berkala setiap dua tahun. Peraturan lainnya, pemilik usaha harus punya asuransi, yang tentunya enggak murah. 

Lapak Enggis Kitchen pernah diliput oleh media lokal (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Selain sukses berbisnis makanan Indonesia, nama Enggi Holt juga populer di kalangan warga Indonesia yang menetap di Bristol. Karena Enggi Holt adalah founder Bristol Indonesian Society (BIS), sebuah komunitas orang Indonesia di Bristol.

BIS dibentuk 2015 silam dengan tujuan memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Bristol dan South West England.

Seporsi bubur ayam buatan Enggis Kitchen (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Setiap tahunnya komunitas ini menggelar acara rutin BIS Gathering, berupa promosi Indonesia melalui pertunjukan seni budaya serta makanan Indonesia. Di sini pula biasanya lapak Enggi’s Kitchen bisa ditemui.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

IDZ Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Wanita Jakarta Ini Sukses Bikin Makanan Indonesia Ngehits di Inggris, Ini Rahasianya

Link berhasil disalin!