Ilustrasi Ramadan Kareem (unsplash/@firdoussross)
Menyambut kedatangan bulan puasa, umat Muslim biasanya akan saling memberikan ucapan-ucapan Ramadan kepada keluarga dan sahabat.
Ucapan yang paling sering dibagikan di antaranya yaitu Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak.
Namun ternyata, Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak masing-masing memiliki arti yang berbeda-beda, loh!
Lantas, apa itu Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak? Berikut ini Indozone bagikan arti Ramadan Kareem dan perbedaannya dengan Ramadan Mubarak.
Secara etimologi, Ramadan Kareem berasal dari bahasa Arab yaitu Ramadan dan Kareem yang berarti pemurah.
Apabila digabungkan, maka Ramadan Kareem artinya bulan puasa Ramadan yang pemurah.
Pengertian Ramadan Kareem ini cenderung keliru, karena kata 'pemurah' lebih sesuai jika disandingkan dengan subjek pelaku.
Dalam Islam, kareem atau karim merupakan salah satu nama Asmaul Husna yang digelarkan kepada Allah SWT.
Karena hanya Allah SWT satu-satunya Yang Maha Pemurah dalam memberikan rezeki kepada hamba-hambaNya.
Sehingga, yang membuat Ramadan menjadi bulan yang penuh dengan 'rezeki' yang melimpah ruah adalah Allah SWT.
Oleh karena itu, penggunaan Ramadan Kareem sebenarnya kurang tepat, karena sejatinya Ramadan tidak bersifat pemurah.
Tetapi Allah SWT yang memberikan kemurahan hati berupa pahala, rezeki, dan kebaikan lewat bulan Ramadan.
Karena arti Ramadan Kareem kurang sesuai dalam penggunaanya, maka istilah yang lebih tepat adalah Ramadan Mubarak.
Dalam bahasa Arab, Mubarak diambil dari kata dasar baraka yang artinya 'berkah' dan 'anugerah'.
Hal inilah yang menjadikan arti Ramadan Mubarak adalah bulan Ramadan yang penuh dengan berkah dan anugerah.
Ucapan Ramadan Mubarak dapat digunakan untuk mendoakan umat Muslim agar mendapatkan berkah dan anugerah selama bulan Ramadan.
Keutamaan Ramadan Mubarak bahkan telah disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:
"Telah datang kepada kalian Ramadan Mubarak (bulan yang penuh berkah). Allah wajibkan kepada kalian puasa di bulan ini. Di bulan ini, pintu-pintu langit akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Demi Allah, di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendulang banyak pahala di malam itu, berarti dia terhalangi mendapatkan kebaikan." (HR. Ahmad, Nasai 2106, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Berdasarkan pengertian Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak, maka dapat disimpulkan bahwa istilah Ramadan Mubarak yang lebih tepat.
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin saat ditanya mengenai hukum pengucapan Ramadan Kareem.
"Hukumnya adalah bahwa kalimat ini 'Ramadan Kareem' (terjemahnya: Ramadan itu pemurah) adalah tidak benar. Yang benar adalah 'Ramadan Mubarak' (Ramadan yang diberkahi) atau yang semisal, karena bukan Ramadan yang memberi sehingga disebut pemurah, akan tetapi Allah Ta'ala yang memberikan keutamaan ini." [Majmu' Fatawa Syaikh Al-'Ustaimin 20/254)
Maka dari itu, umat Muslim hendaknya lebih mengutamakan penggunaan kalimat Ramadan Mubarak daripada Ramadan Kareem.
Demikianlah penjelasan tentang arti Ramadan Kareem dan perbedaannya dengan Ramadan Mubarak. Semoga bermanfaat, ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: