Umat muslim salat Maghrib berjamaah (Rosi Meilani/IDZ Creators)
Selain puasa, tarawih adalah moment yang dinanti di bulan Ramadhan. Hal tersebut mungkin mudah dilakukan di Indonesia, berbeda kalau puasanya di Inggris. Untuk tarawih atau salat berjamaah, umat muslim harus mencari masjid yang sulit ditemui. Hal ini yang dirasakan benar oleh Tim IDZ Creators, Rosi Meilani, kala memasuki bulan suci Ramadhan.
Rosi hijrah ke Inggris 2007 silam dan bermukim di kota Malvern, sebuah desa yang enggak punya masjid. Bahkan setahu Rosi, enggak ada lagi keluarga muslim yang bermukim di Malvern, selain keluarganya. Ramadhan pertama di Inggris dan bertahun-tahun kemudian, Rosi dan keluarga terpaksa beribadah di rumah, salat berjamaah dan tarawih dalam kesunyian rumahnya.
Rosi dan keluarga kemudian pindah ke Kota Worcester yang punya masjid tetapi enggak bisa melaksanakan salat tarawih di sana. Ada banyak alasan yang jadi penyebabnya. Pertama, karena masjidnya kecil hanya memuat sekitar 100 jemaah. Padahal muslim di Worcester lumayan banyak.
Kedua, jaraknya cukup jauh dari rumah dan harus berkendara untuk menuju ke sana. Ketiga, soal waktu. Ramadhan kala itu bertepatan dengan musim panas sehingga Rosi harus berpuasa selama 19 jam.
Namun Rosi dan keluarga tetap mengusahakan untuk bisa beribadah di masjid. Mereka sesekali mendatangi kota besar seperti Bristol dan Birmingham yang punya masjid besar. Namun enggak setiap hari, untuk ke Bristol dan Birmingham, Rosi harus menunggu akhir pekan ketika sang suami libur bekerja.
Pun ketika dua tahun belakangan Rosi pindah ke Leighton Buzzard, ia masih terkendala untuk bisa salat tarawih berjamaah di masjid karena kota ini enggak punya masjid. Masjid terkedat lokasinya di kota tetangga, Luton. Komunitas muslim di Luton cukup banyak, sehingga banyak berdiri masjid di kota ini.
Ketika pandemi Covid-19 melanda lagi-lagi Rosi harus gigit jari enggak bisa beribadah di masjid, karena selama dua tahun masjid tertutup untuk umum.
Sebenarnya saat ini masjid sudah buka kembali untuk umum, namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Jemaahnya harus pakai masker ketika salat dan boleh membukanya saat hendak berbuka puasa.
“Beruntunglah kalian yang tinggal di Indonesia. Kalian bisa melaksanakan shalat tarawih di manapun kalian mau.” Ujar Rosi.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: