Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 28 MEI 2022 • 22:27 WIB

Luar Biasa! Cuma Jualan Jamu, Mantan Karyawan Ini Hasilkan Tanah dan Mobil

Wanita Madiun sukses usaha jamu kekinian (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Kalau dua tahun lalu pandemi Covid-19 menghantam segala sendi kehidupan, hal ini justru berbanding terbalik dengan nasib Oktavia Purnawati Wijayaningrum atau biasa disapa Vivi. Warga Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur ini justru mendapatkan berkah di balik musibah pandemi Covid-19.

Bayangkan, wanita 43 tahun ini sukses meraup omzet 100 kali lipat dari usaha jamu yang ia geluti. Produk yang ia beri nama D'Jamoe ini melejit kala pandemi Covid-19, dan membawanya ke gerbang kesuksesan.

Vivi sukses berjualan jamu dengan konsep modern (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Vivi sampai bisa membeli mobil baru dan sebidang tanah yang siap dibangun rumah.

"Kalau dibilang berkah Covid-19 mungkin iya. Karena saat itu semua lebih aware terhadap kesehatan, " ujar Vivi kepada Tim IDZ Creators, Sabtu (28/5/2022). 

Produk jamu tradisional yang dikemas kekinian (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Saat ditemui di kedainya di Jalan Serayu, Kota Madiun, Vivi sibuk menata produknya sambil sesekali menyapa pengunjung yang datang silih berganti.

Kepada Tim IDZ Creators, Vivi pun berkisah saat memutuskan untuk fokus berjualan D'Jamoe ia sampai rela keluar dari pekerjaannya di sebuah Event Organizer (EO) yang telah dipercaya pemerintah, perusahaan swasta hingga BUMN di Kota maupun Kabupaten Madiun. 

Menjual jamu kekinian biar 'naik kelas' (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Kala itu Vivi bertekad ingin mengangkat citra jamu tradisional biar enggak dianggap remeh dan dianggap kasta terendah.

"Selama ini orang minum jamu harga Rp1.000. Sekedar begitu saja. Tidak ada penghargaan lebih. Aku coba menengah ke atas. Dengan packing benar. Pertama memang kualitas barang," terang Vivi. 

Ketika memulai bisnis ini 2015 lalu Vivi mengaku sempat melewati fase trial and error berkali-kali sampai akhirnya menemukan komposisi rasa jamu seperti saat ini.

"Ketika orang minum kebanyakan testimoninya mengingat pada jamu jaman dulu. Kental lebih kerasa rempah. Karena packing dan logo yang lebih ‘berkelas’ jadi diterima kalangan menengah atas," tambahnya. 

Selain pelanggan yang datang ke kedainya, produk Vivi selalu jadi sajian ‘wajib’ selama rapat Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun dan kantor DPRD Madiun.

Suasana di kedai The Djamoe (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Bahkan PT INKA di Kota Madiun juga menyajikan D'Jamoe sebagai minuman kebanggaannya ketika menjamu tamu penting.

"Menteri atau tamu dari luar negeri datang ya minum The Djamoe, " tambahnya. 

Sampai sekarang Vivi sudah meluncurkan delapan varian jamu andalannya. Di antaranya temulawak, kunir asem, asem gula Jawa, rapet wangi dan Jatirona yang ia luncurkan saat pandemi Covid-19.

Menutup perbincangan sama Tim IDZ Creators, Vivi membocorkan jumlah omzet dari usaha jamunya ini. 

"Sekarang rata-rata omzetnya Rp60 juta per bulan atau 6.000 an botol. Ada yang botol kecil maupun besar. Rata-rata segitu lah," pungkasnya. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Luar Biasa! Cuma Jualan Jamu, Mantan Karyawan Ini Hasilkan Tanah dan Mobil

Link berhasil disalin!