Selama pandemi Covid-19 ternyata orang lebih suka donasi meski ekonomi sulit. Banyak masyarakat yang memberi donasi lewat jalur agama.
Diakui Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, tren penyaluran dana filantropi di Indonesia dalam tiga tahun ke belakang menunjukan kenaikan. Kenaikan terbesar justru terjadi di awal pandemi Covid-19 dengan total kenaikan penyaluran bantuan adalah sebesar 23,05%.
”Filantropi agama menyalurkan lebih dari 80% dari total penyaluran dana filantropi di 2020, disusul oleh filantropi perusahaan”, tutur Kunto. ," katanya dalam diskusi publik bertajuk “Giat Berbagi di Kala Pandemi”.
Kunto menjelaskan bahwa penelitian ini adalah bagian dari Philanthropy Outlook 2022 yang akan diluncurkan bersamaan dalam acara puncak Festival Filantropi Indonesia atau FIFest 2022. Ia senang karena banyak masyarakat saling bantu-membantu di masa sulit pandemi.
Sementara itu, Deputi Baznas RI, Moh. Arifin Purwakananta mengatakan bahwa filantropi agama sangat berperan di Indonesia. Ini dapat dilihat dari jumlah zakat yang dihimpun oleh gerakan zakat dan zakat informal dari masyarakat.
"Donasi ini berasal dari mereka yang tidak terkena krisis dan mereka yang berharap, dengan menyumbang, pandemi akan segera berakhir. “Ketika ada krisis dan itu diberitakan, orang akan menjadi donatur,” ungkap Arifin.
Sebagai survei pertama yang melihat perkembangan filantropi di Indonesia, survei ini mencatat bahwa pandemi COVID-19 mengakselerasi penerima manfaat kegiatan filantropi. Tercatat, pertumbuhan penerima manfaat sebesar 42,15% dari 27,42 juta jiwa di tahun 2019 menjadi 38,71 juta jiwa di tahun 2020.
“Kegiatan filantropi di Indonesia telah menjangkau 91,6 juta jiwa dari tahun 2018-2020 yang merupakan pencapaian yang patut diapresiasi,” tukas Kunto.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: