Jadi kaya gara-gara monstera (Bhekti Setyowibowo/IDZ Creators)
Mengoleksi dan merawat tanaman hias seperti menjadi hobi baru sejumlah masyarakat dua tahun belakangan ini atau pada era pandemi. Meski tak bisa dipungkiri hobi tersebut menguras kantong dalam, sebab beberapa tanaman dijual dengan harga yang enggak murah. Tanaman berjenis Monstera Variegata misalnya. Karena harganya yang fantastis, enggak semua orang bisa memilikinya.
Di greenhouse ‘Gudang Kembang’ milik Lina Dwi Jayanti, selembar daun monstera variegata putih ia jual ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah!
Gudang Kembang memang bagai harta karun buat para kolektor tanaman hias. Selain monstera variegata putih, kamu bisa temui jenis monstera lainnya seperti monstera variegata kuning, Thailand, mint dan montera hijau biasa. Semuanya terpajang apik di greenhouse dua lantau di Jl. Raya Sidomulyo No.200, Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur.
Kepada Tim IDZ Creators, Bhekti Setyowibowo, Lina panggilan akrabnya bercerita tentang awal mula membuka usaha budi daya monstera.
Sambil memoles daun-daun kesayangannya, Lina berkisah kalau awalnya ia berjualan bunga hias di sebuah kios di Taman Selecta, Kota Batu. Namun dunia serasa terbalik kala pandemi Covid-19 menghantam dunia termasuk Indonesia, dua tahun lalu. Kala itu Taman Selecta tutup, dan berimbas pada usahanya.
Lina kemudian mengoptimalkan usahanya via penjualan online. Enggak disangka, ternyata ketika semua orang di rumah saja, hobi menanam tanaman hias semakin digemari.
Momen tersebut jadi awal mula kebangkitan usaha Lina. Penjualan monstera variegata hasil budi daya Lina pun meningkat tajam, Lina pun kebanjiran pesanan.
Lina mengaku punya indukan variegata putih sejak 2017 yang kala itu ia dapatkan seharga Rp35 ribu per pot. Sejak monstera variegata ‘naik daun’, Lina bahkan bisa menjual monstera variegata seharga Rp35 juta per daun!
Meski tanamannya pernah ditawar sampai ratusan juta, sampai sekarang Lina masih merawat indukan monstera variegata tersebut. Hasil dari indukan ini, biasanya Lina menjual dengan sistem cutting per daun yang ia rawat selama sebulan sampai akarnya keluar.
Buat pelanggan di luar Kota Batu, Lina biasa mengirim daun-daun berharga fantastis ini lewat jasa ekspedisi. Tenang saja, menurut Lina ia sudah mengemas daun-daun ini dengan aman supaya selamat sampai tujuan.
Kalau penasaran sama koleksi ‘daun sultan’ milik Lina, kamu bisa mengaksesnya via Instagram dan klik akun @gudangkembang.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: