Kategori Berita
Media Network
Senin, 10 APRIL 2023 • 19:48 WIB

12 Puisi tentang Hari Raya Idul Fitri, Singkat Menyentuh Hati!

Puisi Idul Fitri (unsplash/@levimeirclancy)

Tak hanya pantun, puisi tentang Hari Raya Idul Fitri juga dapat digunakan untuk menyambut Lebaran.

Puisi Idul Fitri boleh dibagikan dengan sajak yang singkat dan pendek namun penuh dengan makna.

Kalau memilih puisi Hari Raya Idul Fitri yang panjang, pastikan baitnya menyentuh hati.

Dirangkum INDOZONE, berikut kumpulan puisi tentang Hari Raya Idul Fitri yang singkat menyentuh hati, cocok untuk sambut takbir Lebaran.

Puisi Idul Fitri

Ilustrasi puisi Idul Fitri (unsplash/@levimeirclancy)

Agar suasana Lebaran makin terasa, enggak ada salahnya saling memberi puisi Idul Fitri yang disertakan pada parcel atau hampers.

1. Takbir Raya

Oleh: Mozes Sosa

Gaung kebesaranMu berkumandang
Alunan nada spiritual sambut kemenangan
Mestinya hati gembira ria
Namun duka yang kerap menerpa

Air mata keluar tanpa diminta
Mungkin saja ada lara yang tak tersapa
Hanya jiwa terdalam yang tahu
Betapa hati kecil bergetar selalu

2. Malam Lebaran

Dan akhirnya tiba jua
Malam kemenangan yang dibalut kepedihan
Gema takbir yang menggemakan raung tangismu
Aku tak bisa pulang

Rindumu pecah di udara
Memantul di sepanjang jalanan kota
Pada ibu
Pada bapak
Juga semua saudara

Sesakmu adalah sesakku
Pedihmu adalah pedihku
Dan bahku adalah milikmu
Maka dekaplah
Agar luruh tersapu debu

3. Idul Fitri

Momen yang sangat dinanti
Oleh seluruh umat muslim
Berbondong-bondong menuju kampung halaman
Dengan harapan bertemu dengan sanak kadang

Berjabat tangan dan bermaaf-maafan
Jangan ada dendam yang tersisa di dada
Bersihkan hati, bersihkan harta
Di hari yang mulia

Setelah berpuasa sebulan lamanya
Hati akan lebih pandai bersabar
Untuk menerima dan memaafkan semua kesalahan
Dan menuju kemenangan yang sebenarnya

Baca Juga: Lafadz Takbir Idul Fitri Lengkap dengan Bacaan Latin dan Artinya

 

 

Puisi tentang Idul Fitri

Ilustrasi puisi tentang Idul Fitri (unsplash/@rumanamin)

Puisi tentang Idul Fitri biasanya menggunakan kata-kata indah yang penuh makna dan menyentuh hati pembacanya.

4. Lebaran

Seribu maaf
Berhamburan di jalan
Baju baru sarung baru
Bersalam-salaman

Yang jumawa
Yang kuasa bertatap
Dikuntum senyuman

Yang dhuafa beradu nestapa
Mengetuk angkasa
Menanya pahala

5. Hari Kemenangan

Oleh: Lia Rahmah

Ketika hilal telah terlihat
Langit bersuka cita
Burung bernyanyi gembira
Di akhir penantian, lentera menyala

Satu bulan dilalui
Satu bulan yang penuh cobaan
Satu bulan hawa nafsu dibelenggu
Satu bulan yang basahi keringnya hati dengan embun kesabaran

Saat dunia lelap tertidur
Kami bangun sampai menyingsing fajar
Saat panas mulai membakar dahaga
Tak pernah putus zikir menggema

Bukan, bukan menyiksa diri
Bukan pula terpaksa menjalani
Ini tentang kesabaran hati
Sabar yang menuntun pada seberkas cahaya suci

Hari kemenangan datang di segala tiba
Buah dari kesabaran dan hati yang ikhlas menjalani
dalam jiwa yang sempurna menghamba

6. Jumpa

Jarak terbelah
Masa yang sama
Menghadirkan sekat
Karena lawakan paling laknat

Kita berupaya tabah
Dan menolak pasrah

Kita berusaha tetap gagah
Menahan air mata
Yang seharusnya tumpah
Di paha tua ayah dan bunda

Maaf, jumpa kita
Lewat udara saja
Tahun ini

Puisi Hari Raya Idul Fitri

Ilustrasi puisi Hari Raya Idul Fitri (unsplash/@oanamariaphoto)

Supaya momen Lebaran bersama keluarga dan teman dekat makin hangat, kamu bisa membacakan puisi Hari Raya Idul Fitri untuk meresapi makna fitri yang sebenarnya.

7. Sinar Kemenangan

Oleh: Robi Sugara

Ketika malam menebarkan angin menjelang fajar
Remang cahaya melapisi langit biru terpancar
Embun menyelimuti takbir bersahutan
Merangkai tasbih kenikmatan iman

Setelah Ramadhan bertandang kini akan pergi
Sinar kemenangan pun memangut diri
Kesucian hati menebari
Agar iman kembali fitri nan suci

Aku terhenyak dalam sadar
Terkadang lidah menajam dalam dahaga, bibir pedas kala bertutur
Mata dan telinga terlena dalam simfoni kebathilan
Selalu menyayat hati setiap insan

Idul Fitri telah menghampiri, kemenangan pun mendekap
Marilah saling membuka pintu maaf
Untuk menyucikan dan menuju kefitrahan
Tak layak jika tak ada kata maaf yang keluar dari ucapan
Minal aidin wal faizin

8. Padamu Jua Tempat Kembali

Oleh: Le Putra Marsyah

Cacat aku pada cinta
Cicak berbunyi sunyi
Peluh hati di peluk pilu
Dikau hati mendikte

Ada bentang panjang sajadah
Sujud kepala hati memohon maaf
Tiada terkira khilaf
Salah nyata memeluk malam
Pada dada yang gersang
Pada pikir yang dangkal
Sesat hati mencari-cari

Rangkai diksi
Ucap zikir
Indah yang penuh harap
Dikau tempat kembali
Pada kekasih singgah menyalin rindu

Sepanjang bulan yang suci
Penuh rahmat
Dilipatgandakan segala amalan ibadah
Engkau seperti menjelma malam lalu siang yang begitu lama dan kadang kala begitu cepat
Padamu jua aku lepas lelahku
Harap untuk kebaikan melangit pada ubun-ubun
Merdeka
Kemenangan
Dan otoritas kembali disanding
Maaf berjuta maaf
Semoga dan semoga
Hina tiada terkira
Harap engkau bersalin cinta
Padamu jua tempat kembali

9. Keruh Hati

Oleh: Rahafaf

Hati yang kosong kini terisi
Dengan untaian kata-kata keji
Segala jenis cemooh penuh benci
Bertabur hasad, iri, lagi dengki

Hati yang suci kini ternodai
Oleh berbagai dosa tanpa disadari
Penuh kezaliman tak dapat dipungkiri
Terus mengabaikan hanya demi ego sendiri

Satu momen kita nanti nantikan
Namun sekarang ia melambaikan tangan
Semoga ada bekas pengampunan
Antara kita dengan keagungan Tuhan

Lantas bagaimana dengan kawan?
Keluarga, juga saudara sekalian
Atas apa yang telah terlewatkan
Sudahkah kita saling mengikhlaskan?

Satu bulan mengais rahmatNya
Datanglah hari penuh suka cita
Kembali Fitri mensucikan hati
Maafkan aku yang sering lupa diri

Baca Juga: Contoh Khutbah Idul Fitri Renungan yang Menyentuh Hati

Puisi Singkat Idul Fitri

Ilustrasi puisi Idul Fitri singkat (unsplash/@amofifty)

Kedatangan hari nan suci dirayakan di seluruh pelosok negeri. Puisi Idul Fitri singkat bisa mewakili perasaan hati yang senang maupun kehilangan di Lebaran kali ini.

10. Selamat Lebaran untuk Segala Perasaan

Selamat Lebaran
Untuk kalian yang beruntung bisa merayakannya bersama keluarga

Selamat Lebaran
Untuk kalian yang telat pulang

Selamat Lebaran
Untuk kalian yang terpaksa tidak bisa pulang

Untuk air mata
Yang menetes entah dari mana saat mengumandangkan takbir dan merayakan hari kemenangan bersama yang tercinta

Untuk air mata
Yang menetes tanpa sebab saat mendengar lantunan takbir di tanah rantau

Untuk air mata
Yang entah harus dibuang kemana, atas haru, cinta, dan duka yang terus bertikai di dalam dada

Untuk air mata
Merayakan hari kemenangan bersama tangis sentuhan orang tercinta di alam sana

Dan untuk air mata apa pun
Yang bersumber dari perasaan apa pun, untuk kalian yang berada dimana pun

Mari persembahkan air mata-air mata kita sebagai perwujudan mengagumi betapa Maha Romantisnya Tuhan Kita

Sekalipun dalam benak kita mungkin bertanya
Untuk apa hari kemenangan jika kita masih dijajah kehidupan?

Sekalipun dalam benak kita ingin berkata
Tidak kah mereka sedikit saja bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi kita?

Tetapi suara kita tak kan pernah di dengar siapa pun
Selain Tuhan

Dan untuk itu
Aku menulis untuk segala rasa dan air mata

Bukan hanya tangis bahagia
Tetapi juga untuk tangis luka

Selamat Lebaran
Untuk segala perasaan

11. Syahwat Awal Lebaran

Oleh: Hanif Kristianto

Syahdan bagi hamba
Menikmati Lebaran tiba
Selepas setan dibebaskan
Manusia bertepuk tangan
Sama-sama senang
Entah apa yang kegembiraan?

Ini Syawal
Peningkatan di setiap pilihan
Ada yang gas pol bergumul kemaksiatan
Ada yang jaga bara keistiqomahan

Syawal
Ini syahwat awal?
Atau kah syahadatul awal?

Belum lama berselang pengampunan
Tanpa malu hamba-hamba kembali
Ke lingkaran setan yang ajak kedurhakaan
Berhajatan sambil orkesan
Tempat maksiat dibuka lebar-lebar
Profesi haram dijadikan penghidupan
Miras dan narkoba dianggap biasa
Gaul bebas kian bablas
Apakah ini buah liberalisasi kehidupan?
Setitik dosa dianggap biasa

Pada penguasa yang dipundak ada amanah
Setiap Anda adalah penjaga agama
Jadilah harisul Islam
Tutup segala kemaksiatan
Kedepankan amar ma'ruf nahi munkar
Jangan biarkan dosa jadi investasi
Pada manusia yang masih berakal
Ya Allah persaksikanlah
Hamba-hamba-Mu berislam kaffah
Berislam tak sekadar kata
Berislam tak sekadar pengakuan
Berislam tak sekadar pilihan
Karena berislam bukti komitmen kehambaan

Ya Allah tunjuki kami jalan hidayah
Hidarkan dari ajakan musuh-Mu
Setan yang durhaka
Kuatkan dalam merawat taqwa
Berbangga berislam kaffah
Tetap istiqomah di jalan dakwah

12. Lentera Kemenangan

Oleh: Nadhir Wardhana

Di saat hilal berganti hilal
Di saat itu hari yang indah
Bulan yang mulia akan pamit pulang

Tak terasa
Senyum tentram itu akan hilang
Tersapu angin Syawal
Pada awal kemeriahan
Untuk menyambut kemenangan

Ya Rahman
Lentera kemenanganMu
Telah menyala di waktu fajar

Ya Rahim
Takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih
Menjatuhkan air mata penduduk tanah
Memancarkan senyuman para pendosa
Menghangatkan seluruh kota

Saat di mana
Ribuan tangan saling berjabat tangan
Beterbangan berbagai kata maaf memaafkan
Berbagi kasih
Demi mendapat cinta abadi sang Ilahi


Itulah kumpulan puisi tentang Hari Raya Idul Fitri yang penuh makna dan menyentuh hati untuk merayakan Lebaran. Semoga bermanfaat!

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

12 Puisi tentang Hari Raya Idul Fitri, Singkat Menyentuh Hati!

Link berhasil disalin!