Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia memprediksi belanja busana muslim akan terus meningkat hingga 2024 bahkan angkanya mencapai Rp4,5 triliun.
Berdasarkan data State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, pandemi Covid-19 telah membuat nilai belanja produk busana muslim cukup terdampak dan mengalami penurunan besar 2,9 persen menjadi 268 miliar dolar Amerika atau senilai Rp3,9 triliun.
Namun, menurut Teten, angka itu diprediksi pulih tahun 2021 dan terus tumbuh hingga 2024 dan diperkirakan mencapai 311 miliar dolar Amerika atau Rp4,5 triliun.
"Saya kira ini menjadi undangan untuk kita semua agar dapat mengoptimalkan tren baik ini," ujar Teten dalam pembukaan "Muslim Fashion Festival 2021" pada Kamis (18/3/2021) dikutip dari Antara.
Fesyen muslim atau modest fashion merupakan salah satu keunggulan dari Indonesia.
Berdasarkan data Global Ecomonic Indicators, penjualan busana muslim Indonesia memiliki poin sebesar 34,26 mengungguli rata-rata global.
"Artinya Indonesia saat ini berpotensi menjadi pemimpin kelas ini (busana muslim) ini tentunya tidak lepas dari kontribusi Indonesia Fashion Chamber dan seluruh perancang, pengusaha serta stakeholder mode di seluruh Indonesia," tambah Teten.
Teten mengatakan pemerintah akan terus mendukung dan mendorong para pelaku industri fesyen muslim untuk mengembangkan bisnisnya ke dunia internasional dan membawa festival busana muslim agar lebih dikenal dunia.
Hal ini sesuai dengan pencanangan Wakil Presiden RI, K.H. Ma'ruf Amin bahwa Indonesia harus menjadi produsen produk halal terbesar di dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: