Labu adalah salah satu jenis buah yang bisa dimanfaatkan menjadi berbagai olahan makanan. Tapi taukah kamu selain enak disantap, labu berkhasiat sebagai antioksidan tinggi yang dapat menutrisi tubuh manusia.
Labu termasuk sebagai makanan super (superfood) karena mengandung nutrisi seperti vitamin A, E, C dan kalium yang memiliki manfaat untuk kesehatan.
Satu cangkir labu yang diiris mengandung 30 kalori, 7 gram karbohidrat dan 1 gram protein. Satu ons biji labu mengandung 5 gram serat. Lalu apa sajakah manfaat labu untuk kesehatan? Yuk simak informasi berikut ini.
Labu mengandung karotenoid yang dikenal bisa melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker karena senyawa ini mengandung antioksidan. Mengonsumsi alfa karoten dan beta karoten dapat menurunkan risiko kanker lambung secara signifikan. Selain itu juga kandungan ini dapat mengobati kanker tenggorokan, kanker pankreas dan kanker payudara.
Labu mengandung kadar gula dan kalori yang rendah, tetapi tinggi akan serat. Kandungan ini dapat berfungsi untuk menurunkan berat badan yang menjadi salah satu faktor utama untuk menjaga diabetes tipe 2 agar tetap terkontrol.
Kandungan fitokimia fenolik dalam labu juga berguna untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali yang akhirnya bisa mengurangi risiko diabetes.
Penyebaran radikal bebas dapat menyebabkan penyakit kronis yang berasal dari stimulasi stres oksidatif. Disinilah, labu yang kaya akan antioksidan membantu untuk melawan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung. Walaupun memerlukan penelitian lanjutan, namun kandungan alfa-karoten, beta-karoten dan beta-cryptoxanthin daapt mencegah radikal bebas.
Labu mengandung vitamin C yang berkhasiat untuk melindungi sistem kekebalan tubuh dalam suhu dingin. Peptida yang terkandung dalam biji labu serta efek antimikroba juga membantu untuk melindungi sistem kekebalan tubuh.
Dalam satu cangkir labu matang, terdapat 254 persen asupan harian vitamin A yang diperlukan tubuh sehingga mampu melawan infeksi kandung kemih dan ginjal.
Kandungan beta karoten dalam labu berguna untuk memasok kandungan vitamin A yang dapat meningkatkan sistem penglihatan. Dalam 22 studi yang telah dilakukan, para ilmuwan mengatakan bahwa mengonsumsi makanan tinggi beta karoten dapat mengurangi risiko terkena katarak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: