Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 23 NOVEMBER 2019 • 17:02 WIB

Hati-hati! Ini Bahaya dari Pemakaian Rokok Tembakau dan Vape

photo/Pexels/Unsplash

Rokok elektrik atau vape belakangan ini banyak digemari orang. Berbeda dengan rokok tembakau, ketika dihisap vape akan menghasilkan uap air beraroma.

Awalnya, vape diciptakan di China tahun 2003 oleh seorang apoteker, dengan tujuan mengurangi asap rokok. Barulah pada 2006, penggunaan vape dikenal luas oleh masyarakat.

Vape terdiri dari sebuah baterai, cartridge berisi cairan, dan sebuah elemen pemanas yang dapat menghangatkan dan menguapkan cairan itu ke udara.

photo/Ilustrasi/Pixabay

Cynthia Ambler, dokter anak di Northwestern Medicine mengatakan, rokok elektrik memiliki banyak nama. Di antaranya, e-hookah, mods, vape pens, vape juuls, dan e-cigs.

"Dengan vaping, cairan nikotin dipanaskan, menjadi uap dan dihirup. Sebagian besar e-rokok mengandung bahan kimia berbahaya dari rokok tembakau," kata Ambler, dikutip dari Parents.

Rokok Tembakau vs Vape, Lebih Buruk Mana?

Sebagian besar orang berpendapat bahwa vape lebih aman daripada rokok tembakau. Padahal, hal itu tidaklah benar.

Memang, rokok elektrik atau vape tidak mengandung zat berbahaya seperti tar dan karbon monoksida, yang ada di dalam rokok tembakau.

photo/Ilustrasi/Pixabay

Namun, bukan berarti vape lebih aman. Vape justru mengandung zat kimia berbahaya seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, formaldehida, logam berat, dan diasetil.

Menurut dokter anak dan kepala Pusat Pengobatan Remaja di Cleveland Clinic Children's Ellen Rome, vape 2x lebih cepat meningkatkan gangguan pernapasan yang cukup serius.

Senada dengan itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Anung Sugihantono mengatakan, vape lebih berbahaya daripada rokok konvensional.

Menurutnya, kandungan zat karsinogen (penyebab kanker) pada vape berisiko lebih besar. Ditambah dengan bahan baku pembuatan vape yang dinilai beracun.

photo/Ilustrasi/Pixabay

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vape sama berbahaya dengan rokok tembakau. Vape minimal mengandung 4.000 bahan beracun.

Namun perlu diketahui, rokok elektronik tidak membahayakan bagi perokok pasif. Efek asap yang ditimbulkan hanya buatan dan merangsang sugesti perokok pasif.

Jadi jika ditanya, mana lebih buruk antara rokok tembakau dan vape, jawabannya adalah sama-sama berbahaya.

Bahaya Rokok Konvensional dan Vape

Dilansir dari situs Hopkins Medicine, ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar bahaya merokok tembakau dan vape.

photo/Pexels/Unsplash
  1. Vape dan rokok biasa dapat membuat kecanduan, hampir sama seperti heroin dan kokain. Lebih buruknya lagi, banyak pengguna rokok elektrik yang mendapat lebih banyak nikotin.
  2. Penelitian dari Desert Research Institute (DRI) dan University of Nevada menunjukkan, sejumlah besar bahan kimia penyebab kanker berasal dari rokok elektrik.
  3. Untuk diketahui, vape ternyata belum mendapat persetujuan oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai perangkat untuk mencegah kecanduan merokok.
  4. Sebuah studi menemukan fakta bahwa kebanyakan orang menggunakan vape untuk berhenti dari rokok tembakau. Padahal, mereka sebenarnya terjebak mengonsumsi dua rokok sekaligus.
  5. Belum banyak orang tahu, bahwa rokok elektrik bisa meledak. Hal itu pernah dialami oleh seorang remaja berusia 12 tahun di Nevada, Amerika Serikat. Akibat vape meledak, remaja itu mengalami pendarahan mulut, gigi patah, dan lubang di bagian rahang. Ia pun harus menjalani operasi karena tulang rahangnya hancur.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Hati-hati! Ini Bahaya dari Pemakaian Rokok Tembakau dan Vape

Link berhasil disalin!