Ilustrasi jantung (photo/Unsplash/Alexandru Acea)
Penyakit jantung koroner (PJK) atau penyakit arteri koroner berkembang ketika arteri koroner menjadi terlalu sempit. Arteri koroner adalah pembuluh darah yang memasok oksigen dan darah ke jantung.
Perlu kamu ketahui juga bahwa penyakit jantung koroner cenderung berkembang ketika kolesterol menumpuk di dinding arteri dan menciptakan plak.
Plak-plak ini akan menyebabkan arteri menyempit dan mengurangi aliran darah ke jantung. Gumpalan ini kadang-kadang dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Arteri koroner membentuk jaringan pembuluh darah di permukaan jantung yang memberi makan oksigen. Jika arteri ini menyempit, jantung mungkin tidak akan menerima cukup darah yang kaya oksigen, terutama selama aktivitas fisik.
Selain itu, jantung koroner terkadang dapat menyebabkan serangan jantung. Ini adalah jenis penyakit jantung yang paling umum di Amerika Serikat, di mana penyakit ini menyumbang lebih dari 370.000 kematian setiap tahun.
Penyakit jantung koroner berkembang sebagai akibat dari cedera atau kerusakan pada lapisan dalam arteri koroner. Kerusakan ini menyebabkan timbunan lemak dari plak yang menumpuk di lokasi cedera.
Timbunan lemak ini terdiri dari kolesterol dan produk limbah lainnya dari sel. Penumpukan ini disebut aterosklerosis.
Jika potongan-potongan plak pecah, trombosit akan mengelompok di daerah itu dalam upaya untuk memperbaiki pembuluh darah.
Cluster ini dapat memblokir arteri dan mengurangi aliran darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan angina. Secara singkat, angina ini adalah jenis nyeri dada yang terkait dengan penyakit jantung.
Angina dapat menyebabkan perasaan berikut di dada:
Selain perasaan di atas, angina juga dapat menyebabkan gejala seperti:
Penyakit jantung koroner juga bisa menyebabkan sesak napas. Jika jantung dan organ-organ lain tidak menerima oksigen yang cukup, segala bentuk aktivitas dapat menjadi sangat melelahkan, yang dapat menyebabkan seseorang terengah-engah saat bernapas.
Tidak ada obat untuk jantung koroner. Namun, ada cara agar seseorang dapat mengontrol kondisi tersebut.
Perawatan jantung koroner cenderung melibatkan perubahan gaya hidup yang sehat, seperti berhenti merokok, menerapkan diet sehat, dan berolahraga secara teratur.
Namun, beberapa orang mungkin perlu minum obat atau menjalani prosedur medis.
Adapun pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko atau dampak penyakit jantung koroner seperti:
Di masa lalu, beberapa orang menggunakan aspirin untuk menurunkan risiko jantung koroner, tetapi saat ini obat ini hanya direkomendasikan untuk orang dengan risiko tinggi serangan jantung, stroke, angina, atau kejadian kardivaskular lainnya.
Hal ini dilakukan karena aspirin adalah pengencer darah yang dapat meningkatkan risiko pendarahan seseorang.
Sekarang ini dokter lebih merekomendasikan untuk fokus pada gaya hidup seseorang, seperti menerapkan pola makan yang sehat dan melakukan olahraga teratur hingga sedang.
Mengontrol kadar kolesterol darah dapat membantu mengurangi jantung koroner seseorang. Kamu dapat mengikuti tips di bawah ini.
Orang yang sudah menderita jantung koroner harus memastikan bahwa mereka mengendalikan faktor-faktor ini dengan mengikuti rekomendasi dokter.
Nah, itulah beberapa penjelasan tentang penyakit jantung koroner yang #KAMUHARUSTAU. Semoga artikel berikut memberikan informasi bermanfaat untuk kamu semua.
Jangan lupa untuk terus ikuti berita maupun artikel terbaru lainnya ya, hanya di INDOZONE.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: