Ilustrasi hasil rontgen dada. (Pexels/Anna Shvets)
Tanggal 24 Maret diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia atau Hari TBC Sedunia. Pada tanggal yang di tahun 1882, seorang ilmuwan bernama Robert Koch mengumumkan telah menemukan bakteri penyebab TBC, yaitu Mycobacterium tuberculosis di University of Berlin's Institute of Hygiene.
Saat itu, TBC menyerang sebagian besar Eropa dan Amerika. Dari penelitian Koch diketahui bahwa TBC dapat disembuhkan.
TBC merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian apabila tidak diobati dengan tepat. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 4.000 orang meninggal karena TBC setiap harinya. Sedangkan orang yang jatuh sakit akibat TBC hampir 28.000 per hari.
Tema peringatan Hari TBC Sedunia tahun ini adalah "The Clock is Ticking". Ini mengingatkan bahwa dunia ini kehabisan waktu untuk bertindak berdasarkan komitmen memberantas TBC yang dibuat oleh para pemimpin global.
Dilansir dari Alodokter, Rabu (24/3/2021), TBC adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Namun tidak hanya menyerang paru-paru, kumasn TBC juga bisa menyerang tulang dan usus.
TBC dapat menular dari percikan ludah yang keluar dari penderita TBC ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan menyerang seseorang dengan kekebalan tubuh rendah, misalnya penderita HIV.
BACA JUGA: Kebiasaan Ngemil di Masa Pandemi Sebabkan 3 Masalah Kesehatan Gigi
Gejala TBC di antaranya adalah batuk yang berlangsung lama (lebih dari tiga minggu). Batuk tersebut biasanya berdahak dan terkadang mengeluarkan darah.
Gejala lainnya adalah demam, lemas, berat badan turun, tidak nafsu makan, nyeri dada, dan berkeringat di malam hari.
TBC dapat dicegah dan diobati. Untuk mencegah, bisa dilakukan dengan pemberian vaksin yang dilakukan sebelum bayi berusia dua bulan. sedangkan untuk pengobatan membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup banyak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: