Bahaya vape (photo/istock/AND-ONE)
Banyak perokok yang beralih ke vape karena beranggapan bahaya vape lebih minim daripada rokok.
Faktanya, cairan (liquid) pada vape juga mengandung nikotin, tar, karbon monoksida dan zat kimia berbahaya lainnya, hanya saja jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan rokok.
Meski begitu, bahaya vape tetap saja mengintai para pengguna aktif dan orang-orang yang terpapar uap dari vape.
Berikut ini Indozone bagikan sejumlah bahaya vape bagi kesehatan tubuh dan otak menurut penelitian World Health Organization (WHO).
Bila ditanya mengenai bahaya vape atau rokok, keduanya ternyata sama-sama berbaya.
Pasalnya, vape juga mengandung nikotin yang bersifat adiktif, sehingga menyebabkan ketergantungan.
Mirisnya lagi, jenis nikotin yang terdapat vape, sangat mudah diserap tubuh.
Maka dari itu, tubuh langsung bereaksi dengan memberikan efek semangat dan bertenaga.
Tak heran, pengguna vape akan ketagihan mengisap vape sampai kecanduan.
Bahaya vape menurut penelitian yang cukup mengkhawatirkan yaitu dapat memicu penyakit jantung.
Pasalnya, uap nikotin dari vape mampu meningkatkan produksi hormon adrenalin.
Sehingga jantung berdetak lebih cepat daripada biasanya dan dipaksa "bekerja" terlalu keras.
Kondisi tersebut sangat berisiko, sebab bisa mengakibatkan serangan jantung.
Vape mengandung nikotin dan zat seperti formaldehid, propilen glikol, gliserin, dan dieter glikol.
Bila dipanaskan maka akan menghasilkan zat nitrosamine, yang bersifat karsinogenik, yakni memicu kanker.
Jika terlalu sering menghirup vape, bahaya vape yang mengintai yaitu penyakit kanker paru-paru.
Bahaya vape untuk otak salah satunya yaitu dapat mengganggu perkembangan otak, terutama pada usia muda.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa nikotin pada vape memengaruhi konsentrasi, memori, pengendalian diri, dan suasana hati.
Nikotin juga menggangu proses pembentukan keterampilan baru yang dibangun di antara sel-sel otak.
Bagi wanita yang sedang hamil, menggunakan atau sekadar menghirup uap vape sangat tidak disarankan.
Vape mengandung nikotin dan zat kimia lainnya yang dapat mengganggu kesehatan janin.
Paparan vape bahkan meningkatkan risiko munculnya kelainan bawaan atau cacar saat lahir.
Itulah bahaya vape bagi kesehatan yang perlu kamu ketahui. Kesimpulannya, vape tidak lebih baik dari rokok. Hindari penggunaan vape sebisa mungkin, ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: