Kategori Berita
Media Network
Kamis, 28 OKTOBER 2021 • 22:20 WIB

Ginjal Babi Sukses Dicangkok ke Manusia, Ini Sederet Fakta Menarik Xenontransplantasi

Author

Ilustrasi pembedahan medis (Pixabay)

Dunia kedokteran berhasil mencetak sejarah setelah ahli bedah NYU Langone Health, New York sukses melakukan pencangkokan ginjal babi ke tubuh manusia.

Kesuksesan itu menunjukkan sebuah kemajuan besar dalam revolusi dunia kesehatan.

Ginjal babi berhasil ditransplantasikan ke tubuh seorang pasien yang menderita mati otak dengan tanda-tanda disfungsi ginjal. Menariknya, transplantasi itu tanpa memicu penolakan langsung oleh sistem kekebalan penerima.

Baca Juga: Mengejutkan, Untuk Pertama Kali Ginjal Babi Bisa Ditranplantasikan ke Tubuh Manusia

Dalam dunia kedokteran, pencangkokan organ binatang ke tubuh manusia disebut sebagai Xenontransplantasi.

Xenontransplantasi memungkinkan terjadinya pencangkokan organ, sel, serta jaringan yang masih berfungsi baik di tubuh hewan ke tubuh manusia.

Transplantasi organ jenis ini memang masih terdengar asing dan sangat jarang terjadi di dunia kedokteran.

Berikut sederet fakta-fakta menarik mengenai Xenontransplantasi

Sering jadi perdebatan di kalangan profesional medis

Ilustrasi pembedahan medis (Pixabay)

Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, termasuk Xenontransplantasi. Metode pencangkokan yang satu ini merupakan sesuatu hal yang besar di dunia kedokteran dan kerap memicu perdebatan.

Perdebatan itu bahkan muncul di kalangan profesional medis itu sendiri. Ada sejumlah kekhawatiran yang muncul jika dilakukannya Xenontransplantasi, salah satunya Xenozoonosis, yaitu penularan penyakit dari hewan ke manusia.

Xenontransplantasi sudah dilakukan sejak 1628

Menurut lini masa sejarah, Xenontransplantasi sudah dilakukan sejak tahun 1628 dengan melakukan percobaan transfusi darah dari domba ke tubuh manusia.

Baca Juga: Ahli Bedah di AS Berhasil Transplantasi Ginjal Babi ke Tubuh Manusia, Ini Rahasianya

Sejak saat itu, profesional medis mulai melakukan penelitian dan bereksperimen dengan melakukan pencangkokan organ-organ primata seperti ginjal, hati, serta jantung ke tubuh manusia.

Xenontransplantasi memicu rasa khawatir tapi jadi pertimbangan

Metode Xenontransplantasi saat ini memang memicu rasa khawatir, namun menjadi pertimbangan bagi seseorang yang ingin cepat mendapat pengganti organ.

Sayangnya, dunia kedokteran mengalami hambatan dalam melakukan Xenontransplantasi karena keterbatasan organ pendonor.

Babi hewan yang cocok untuk Xenontransplantasi

Ilustrasi Babi (Pixabay)

Meski primata memiliki kedekatan DNA hingga 98 persen dengan manusia, namun babi lah yang dianggap sebagai pendonor organ yang sangat cocok untuk tubuh manusia.

Baca Juga:Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Sukses, Pakar: Wajar, Karena Secara Genetik Mirip

Mengapa demikian? Babi pada umumnya dipelihara di peternakan yang bersih serta dapat dikontrol kesehatannya. Hal itu sangat jauh berbeda dengan primata yang hidup secara liar yang dikhawatirkan akan menjadi pembawa virus penyakit hewan ke manusia.

Selain itu, organ-organ babi juga memiliki kemiripan dan dapat bekerja baik di tubuh manusia ketimbang organ-organ primata.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Ginjal Babi Sukses Dicangkok ke Manusia, Ini Sederet Fakta Menarik Xenontransplantasi

Link berhasil disalin!