Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 04 JUNI 2022 • 16:30 WIB

Waspada! Kasus Demam Berdarah Meningkat, Ketahui Gejala dan Pencegahannya

Ilustrasi gigitan nyamuk DBD (Freepik/plotphoto)

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus naik di Indonesia. Tercatat beberapa daerah seperti Bantul dan Pasuruan tengah ‘berperang’ melawan DBD. 

Pakar Kedokteran Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Anies mengatakan perubahan iklim menjadi salah satu penyebab maraknya kasus demam berdarah. 

“Peningkatan suhu yang terjadi belakangan mempengaruhi perilaku nyamuk aides aegepty. Nyamuk yang sebelumnya hanya menggigit pada jam-jam tertentu, kini tidak lagi. Karena itu, sangat penting membangun kesadaran perubahan iklim, tak hanya soal hujan dan cuaca,” katanya seperti dikutip dari dikutip dari Mongabay.co.id.

Semenatra itu, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan mencatat, kasus DBD di Indonesia meningkat dalam tujuh tahun terakhir.

Pada 2014, tercatat 100.347 kasus, lalu pada Agustus 2021 tercatat 30.000 kasus dan 22.331 kasus DBD pada 2022.

Sedangkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pasuruan, sepanjang bulan Januari hingga April tahun 2022 ditemukan 238 kasus DBD. Bahkan, 4 di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: April Jasmine Panik Anaknya Panas Kejang hingga Masuk IGD, Ini Penyebab dan Solusinya

Lantas seperti apa gejala dan penanganan terhadap kasus demam berdarah?

Dikutip dari Ceners for Disease Control and Prevention, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang menyebar di daerah tropis dan subtropis.

Gejala Demam Berdarah

Ilustrasi gigitan nyamuk DBD (Freepik)

Untuk demam berdarah ringan, akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu. Sementara untuk demam berdarah yang parah, bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) hingga kematian.

Adapun berikut beberapa gejala demam berdarah ringan:

  • Demam tinggi hingga 40 derajat Celsius
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, tulang atau sendi
  • Mual dan muntah
  • Sakit di belakang mata
  • Kelenjar bengkak
  • Ruam

Gejala demam berdarah parah:

  • Sakit perut parah
  • Muntah terus-menerus
  • Perdarahan dari gusi atau hidung
  • Darah dalam urin, tinja, atau muntahan
  • Pendarahan di bawah kulit, yang terlihat seperti memar
  • Pernapasan yang sulit atau cepat.
  • Kelelahan
  • Iritabilitas atau kegelisahan

Pengobatan dan Pencegahan

Ilustrasi fogging (Freepik)

Sayangnya tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Penderita harus dirawat di rumah sakit untuk mendapat pantauan dokter. Saat pulih, penderita juga harus minum banyak cairan.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia menekankan pencegahan gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk masih menjadi metode utama untuk mencegah penyebaran demam berdarah.

Maka jika kamu tinggal atau bepergian ke daerah yang rawan penyakit ini, maka kamu bisa melakukan beberapa tips berikut:

  • Gunakan AC atau kelambu yang dipasang diventilasi dan tempat tidur. Perlu diingat, nyamuk yang membawa virus dengue paling aktif dari fajar hingga senja, tetapi mereka juga dapat menggigit pada malam hari.
  • Kenakan pakaian pelindung saat kamu pergi ke daerah yang dipenuhi nyamuk, kenakan baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.
  • Gunakan obat nyamuk seperti permetrin karena mereka dapat diaplikasikan pada pakaian, sepatu, perlengkapan berkemah, dan kelambu. Lakukan juga fogging untuk mengatasi penyebaran nyamuk.
  • Tutup genangan air untuk mengurangi habitat nyamuk. Ketahui nyamuk yang membawa virus dengue biasanya hidup di dalam dan di sekitar rumah, berkembang biak di genangan air yang dapat berkumpul di ban mobil bekas. 
     

 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Waspada! Kasus Demam Berdarah Meningkat, Ketahui Gejala dan Pencegahannya

Link berhasil disalin!