Ilustrasi gigitan nyamuk DBD (Freepik/plotphoto)
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus naik di Indonesia. Tercatat beberapa daerah seperti Bantul dan Pasuruan tengah ‘berperang’ melawan DBD.
Pakar Kedokteran Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Anies mengatakan perubahan iklim menjadi salah satu penyebab maraknya kasus demam berdarah.
“Peningkatan suhu yang terjadi belakangan mempengaruhi perilaku nyamuk aides aegepty. Nyamuk yang sebelumnya hanya menggigit pada jam-jam tertentu, kini tidak lagi. Karena itu, sangat penting membangun kesadaran perubahan iklim, tak hanya soal hujan dan cuaca,” katanya seperti dikutip dari dikutip dari Mongabay.co.id.
Semenatra itu, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan mencatat, kasus DBD di Indonesia meningkat dalam tujuh tahun terakhir.
Pada 2014, tercatat 100.347 kasus, lalu pada Agustus 2021 tercatat 30.000 kasus dan 22.331 kasus DBD pada 2022.
Sedangkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pasuruan, sepanjang bulan Januari hingga April tahun 2022 ditemukan 238 kasus DBD. Bahkan, 4 di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: April Jasmine Panik Anaknya Panas Kejang hingga Masuk IGD, Ini Penyebab dan Solusinya
Lantas seperti apa gejala dan penanganan terhadap kasus demam berdarah?
Dikutip dari Ceners for Disease Control and Prevention, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang menyebar di daerah tropis dan subtropis.
Untuk demam berdarah ringan, akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu. Sementara untuk demam berdarah yang parah, bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) hingga kematian.
Adapun berikut beberapa gejala demam berdarah ringan:
Gejala demam berdarah parah:
Sayangnya tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Penderita harus dirawat di rumah sakit untuk mendapat pantauan dokter. Saat pulih, penderita juga harus minum banyak cairan.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia menekankan pencegahan gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk masih menjadi metode utama untuk mencegah penyebaran demam berdarah.
Maka jika kamu tinggal atau bepergian ke daerah yang rawan penyakit ini, maka kamu bisa melakukan beberapa tips berikut:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: