Ilustrasi virus corona. (Freepik)
Awal Agustus 2022, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan subvarian Omicron BA.4.6. CDC mengatakan bahwa varian baru COVID-19 tersebut sudah berada beberapa minggu di Amerika Serikat.
Dilansir Boston25news, subvarian baru Omicron ini banyak ditemukan di Iowa, Kansas, Missouri, dan Nebraska. Di mana 10,7% dari infeksi lokal disebabkan oleh varian BA.4.6.
Saat ini peneliti sedang bekerja untuk menentukan apakah BA.4.6 merupakan mutasi dari varian Omicron BA.4.
Meski belum ada penelitian lebih lanjut mengenai subvarian baru ini, pendiri dan direktur Scripps Research Translational Institute, Dr. Eric Topol mengatakan bahwa mutasi BA.4.6 tidak begitu mengkhawatirkan jika dibanding dengan varian BA.4 dan BA.5.
Baca juga: Waduh! Subvarian Omicron Belum Usai Kini Muncul COVID-19 Varian Baru 'BA.4.6'
BA.4.6 telah terdeteksi di 43 negara lain, menurut wabah.info.
Meski varian ini belum ditemukan di Indonesia, bukan berarti virus tidak mungkin masuk, jadi perlu untuk tetap waspada.
Perlu pula untuk mengetahui gejala apa saja yang dapat ditimbulkan jika terinfeksi mutasi BA.4.6.
Dilansir Deseret News, adapun gejala yang paling umum muncul pada pasien Omicron BA.4.6 ialah:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: