Vaksin cacar monyet. (REUTERS/Rebecca Nobl)
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Indonesia telah memesan 2.000 dosis vaksin cacar monyet yang diproduksi Bavarian Nordic.
Vaksin Monkeypox ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari risiko penularan cacar monyet di Indonesia setelah ditemukan satu pasien cacar monyet.
"Dari vaksinasi, kita sudah memesan vaksinnya 2.000 dosis dari Bavarian Nordic dibantu KBRI Denmark, karena ada vaksin Monkeypox di sana," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan pemaparan tentang Monkeypox di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPRI di Jakarta, Selasa.
Dilansir Antara, Budi juga menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia relatif lebih terlindungi dari penularan cacar monyet karena adanya proteksi dari program Vaksinasi Cacar atau Smallpox yang bergulir sebelum tahun 1980.
Baca juga: Vaksin Cacar Monyet Diberikan Setelah Terpapar, Seberapa Efektif?
"Orang-orang yang lahir sebelum tahun 1980 dan sudah pernah divaksinasi Smallpox, itu sebenarnya memiliki perlindungan atau antibodi terhadap virus Monkeypox, karena virusnya sama," ujarnya.
Menurut Budi antibodi tersebut menjadi salah satu alasan mengapa Monkeypox di Asia relatif lebih rendah jika dibandingkan di Eropa.
Pengobatan cacar monyet sendiri cukup dengan obat-obatan yang masih relevan dengan cacar biasa. Menurut Budi yang penting adalah mengantisipasi agar virus Monkeypox tidak memicu infeksi lanjutan berupa penyakit Penumonia atau Meningitis.
Budi mengatakan laju kematian pada pasien Monkeypox di dunia berkisar 0,02 persen atau setara 13 jiwa dari sekitar 48.000 pasien di 94 negara. Terbanyak di Afrika.
Kasus Monkeypox terbanyak di Asia dilaporkan dari Australia dan Singapura. Sedangkan kalau kawasan di luar Asia adalah Amerika dan Eropa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: