Kategori Berita
Media Network
Selasa, 12 SEPTEMBER 2023 • 11:22 WIB

Walking Tall, Aplikasi yang Dirancang untuk Penderita Parkinson: Bantu Tingkatkan Kemampuan Berjalan

Ilustrasi penderita parkinson.

INDOZONE.ID - Sebuah aplikasi yang dikembangkan di Australia telah membantu penderita penyakit parkinson. Aplikasi tersebut ialah Walking Tall.

Walking Tall bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berjalan penderita penyakit parkinson.

Dilansir VOA, Martin Ostrowski mengidap penyakit parkinson, dulunya pelari yang bisa menempuh puluhan kilometer setiap pekannya.

Tapi kini, untuk mengikat tali sepatu saja ia kesulitan, apalagi harus berjalan atau berlari.

"Pada kenyataannya, saya harus kembali belajar berjalan setiap hari. Sangat sulit untuk dijelaskan. Ketika obatnya bekerja dengan baik, saya terlihat seperti orang normal di jalan. Tidak ada yang tahu bedanya. Dan pada lain waktu saya sangat kesulitan berjalan. Untunglah kini ada aplikasi ini," kata Martin.

Baca Juga: Hati-hati! Sering Mimpi Buruk saat Kecil Berisiko Kena Penyakit Parkinson

Aplikasi yang dimaksudnya ialah Walking Tall, aplikasi yang dirancang khusus oleh ahli saraf Universitas New South Wales, Matthew A. Brodie.

"Hal pertama yang dilakukan aplikasi ini adalah memberikan irama metronom sederhana. Ketukan metronom hanyalah ketukan yang meniru suara langkah kaki. Ketukan ini mengaktifkan saraf-saraf yang terlibat dalam tindakan motorik sehingga mendorong kemampuan berjalan," jelas Brodie dikutip dari VOA.

Ilustrasi penderita parkinson.

Berjalan, bagi penderita parkinson, bukanlah kegiatan fisik yang mudah, namun sangat dibutuhkan. Brodie mengatakan, kemampuan berjalan akan mendorong penderita penyakit itu melakukan kegiatan-kegiatan fisik lain untuk meningkatkan kualitasnya.

Penyakit Parkinson sangat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Perawatannya sendiri bisa sangat melelahkan dan melibatkan obat-obatan, terapi fisik, wicara dan konseling.

Baca Juga: Fakta Penyakit Parkinson yang Diidap Kakek Fuji, Tidak Bisa Disembuhkan

Martin pernah meminum pil setiap tiga jam untuk menggantikan dopamin yang hilang di otaknya. Dopamin penting untuk banyak fungsi tubuh, termasuk memori, pergerakan, motivasi, suasana hati, dan rentang perhatian.

Martin sendiri merupakan satu dari 62 orang yang berpartisipasi dalam uji klinis yang mengarah pada pengembangan aplikasi tersebut.

Pada akhir uji coba selama 13 minggu, peserta yang menggunakan aplikasi ini rata-rata melakukan olahraga mingguan selama 150 menit.

Brodie mengatakan bahwa ia tidak pernah meminta peserta uji coba untuk berolahraga selama 150 menit, tapi mereka yang memilih untuk melakukan lebih dari jumlah minimum yang disarankan.

Martin yang hanya mampu berlari dua kilometer seminggu sebelum uji coba, mengaku bisa kembali berlari sejauh 30 kilometer setelah uji coba berakhir.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: VOA Indonesia

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Walking Tall, Aplikasi yang Dirancang untuk Penderita Parkinson: Bantu Tingkatkan Kemampuan Berjalan

Link berhasil disalin!