Krisis Kesepian di Jepang, Diperkirakan 68.000 Lansia Akan Meninggal Sendirian di Rumah Pada Akhir 2024
INDOZONE.ID - Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa diperkirakan sebanyak 68.000 orang lansia di Jepang akan meninggal sendirian di rumah pada akhir tahun 2024.
Data ini mencerminkan tren yang mengkhawatirkan terkait kesepian dan isolasi sosial di kalangan lansia di negara tersebut.
Baca Juga: 7 Quotes Tahun Baru Islam yang Kekinian!
Menurut laporan dari National Police Agency (NPA) yang dirilis pada Senin, 15 Mei, sebanyak 21.716 orang meninggal sendirian di rumah mereka antara bulan Januari dan Maret 2024.
Hampir 80% dari mereka yang meninggal adalah orang-orang berusia 65 tahun ke atas. Penghitungan ini merupakan data resmi pertama yang secara khusus mengukur kematian soliter di Jepang.
Kazuhito Shinka, seorang pejabat NPA, menyampaikan informasi ini dalam sebuah sesi komite Majelis Rendah pada hari yang sama.
Baca Juga: Doa Awal Tahun Baru Islam 2024 Lengkap Mulai Arab, Latin, Hingga Terjemahannya!
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa angka kematian soliter tidak hanya mencakup kematian alami tetapi juga kematian akibat bunuh diri.
Fakta bahwa ribuan orang meninggal sendirian setiap tahun menyoroti perlunya intervensi sosial dan kebijakan yang lebih efektif untuk mendukung para lansia.
Situasi ini juga menggambarkan masalah demografis yang lebih luas di Jepang. Dengan populasi yang semakin menua dan angka kelahiran yang rendah, banyak lansia yang hidup sendiri tanpa dukungan keluarga.
Baca Juga: Kisah Mengharukan di Balik Mural Peti Mati Anak, Kreasi Seniman Dot Dot Art Studio
Japan Times melaporkan bahwa pemerintah Jepang sedang berusaha untuk mengembangkan langkah-langkah untuk mencegah kematian soliter, termasuk program-program yang mendorong interaksi sosial dan dukungan komunitas bagi para lansia.
Namun, upaya ini membutuhkan waktu dan koordinasi yang baik antara berbagai lembaga dan organisasi. Para ahli menyarankan bahwa pendekatan multi-sektoral diperlukan untuk menangani isu ini secara efektif.
Sementara itu, banyak organisasi non-pemerintah (NGO) dan kelompok sukarelawan telah berinisiatif untuk membantu lansia yang hidup sendiri. Mereka melakukan kunjungan rutin dan menyediakan layanan dukungan untuk memastikan kesejahteraan mereka. Namun, upaya ini masih terbatas dan memerlukan lebih banyak dukungan.
Baca Juga: Viral, Gereja di Meksiko Jual Kavling Rumah di Surga dengan Harga 1,6 Juta!
Masalah kesepian di kalangan lansia bukanlah hal yang unik bagi Jepang, namun negara ini menghadapi tantangan yang signifikan mengingat tingkat penuaan populasinya yang lebih tinggi dibandingkan banyak negara lainnya.
Dengan populasi lansia yang diproyeksikan terus meningkat, kebutuhan akan solusi yang berkelanjutan dan efektif semakin mendesak.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Nenek 105 Tahun Sukses Raih Gelar S2 di Stanford University
Laporan dari NPA ini menjadi panggilan bagi pemerintah dan masyarakat Jepang untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan terhubung bagi para lansia.
Upaya kolektif ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kematian soliter dan memastikan bahwa para lansia dapat menikmati kehidupan yang bermakna dan terhubung di tahun-tahun terakhir mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Japan Times