Kamis, 15 AGUSTUS 2024 • 18:18 WIB

Mahasiswa Kedokteran Undip Bunuh Diri Akibat Bullying, Kemenkes Cabut Prodi Anestesi FK

Author

Kasus Mahasiswa Kedokteran Undip Bunuh Diri Akibat Bullying.

INDOZONE.ID - Kasus tragis terjadi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip), Semarang, ketika seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dari Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Baca Juga: Terima Tantangan Rektor, Konten Kreator Danang Sadewa Datangi PMB Undip 2024: Gak Gimmick, Beneran Seru!

Diduga, tindakan mahasiswa Undip bundir secara nekat tersebut dipicu oleh tekanan berat yang dialaminya selama mengikuti program studi, yang diduga melibatkan tindakan bullying.

Baca Juga: Gokil! Cuma di PMB Undip 2024, Konsumsinya Hokben Bro!

Kasus Mahasiswa Kedokteran Undip Bunuh Diri Akibat Bullying.

Peristiwa ini awalnya mencuat di media sosial X melalui unggahan dari akun @bambangsuling11, yang menyatakan, "Dokter muda RSUD Kardinah Tegal meninggal bunuh diri. Diduga, korban tidak kuat menahan tekanan bullying selama mengikuti PPDS anestesi di Undip Semarang. Mohon bantuan agar kasus ini tidak ditutupi dengan alasan sakit saraf kejepit," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Serunya PMB Undip 2024, Rektor: Ospek Kok di Lapangan? Jangan Ya Dek Ya!

Sebagai respons atas tragedi ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil tindakan tegas dengan menghentikan Program Studi Anestesiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) yang beroperasi di RSUP Dr. Kariadi, Semarang.

Keputusan Prodi Anestesi FK Undip dicabut ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Azhar Jaya, melalui surat resmi yang ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi.

Baca Juga: ZCreators Goes to Campus, Sukses Gelar Pelatihan Penulisan Jurnalistik di Fakultas Ilmu Budaya Undip

"Dalam kaitannya dengan dugaan adanya tindakan perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro di RSUP Dr. Kariadi, yang diduga telah menyebabkan salah satu peserta didik memilih untuk mengakhiri hidupnya, kami memutuskan untuk menghentikan program studi tersebut," tulis dr. Azhar dalam surat tertanggal 14 Agustus 2024.

Baca Juga: Keren dan Unik! Guru Besar Sejarah Nembang Jawa saat Pidato Pengukuhan Guru Besar Undip 2023

Universitas Diponegoro Mengunggah Postingan Dukacita atas Meninggalnya Mahasiswa Kedokteran Undip.

Di sisi lain, Universitas Diponegoro juga mengungkapkan rasa belasungkawanya melalui akun Instagram resmi @undip.official. Dalam pernyataannya, mereka menyampaikan, "Rektor, pimpinan, dan seluruh civitas academica Universitas Diponegoro turut berduka cita atas berpulangnya dr. Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semoga almarhumah diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT."

Baca Juga: Universitas Diponegoro Kukuhkan 3 Guru Besar Baru, Kompak Mengupas Kekayaan Sejarah Indonesia

Kasus ini menyoroti masalah serius mengenai bullying dan kesehatan mental di lingkungan pendidikan tinggi, khususnya dalam program studi yang menuntut komitmen tinggi seperti PPDS.

Keputusan Kemenkes untuk menghentikan program ini menunjukkan langkah nyata untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan, sekaligus sebagai bentuk perlindungan terhadap para peserta didik yang sedang menempuh pendidikan tinggi di bidang kedokteran.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: X @bambangsuling11