Universitas Diponegoro Kukuhkan 3 Guru Besar Baru, Kompak Mengupas Kekayaan Sejarah Indonesia

Tiga guru besar baru Universitas Diponegoro.

INDOZONE.ID - Program Studi Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah baru saja mengukuhkan 3 Guru Besar baru pada Kamis (14/12/2023).

Ketiga Guru Besar yang dikukuhkan adalah:

1. Prof. Dr. Alamsyah, S.S., M.Hum dalam bidang sejarah sosial ekonomi
2. Prof. Dr. Drs. Dhanang Respati Puguh, M.Hum dalam bidang ilmu sejarah kebudayaan
3. Prof. Dr. Dra. Endah Sri Hartatik, M.Hum dalam bidang ilmu sejarah indonesia

Acara pengukuhan dihadiri oleh para akademisi dan pihak terkait yang memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi dan dedikasi ketiganya dalam bidang sejarah.

Baca Juga: Isi Waktu Liburan dengan Hal Positif, Coba Kegiatan Ini Agar Tetap Aktif dan Asah Kognitif Kamu

Pengukuhan ini juga disiarkan secara live melalui streaming di YouTube Undip TV, sehingga seluruh elemen universitas dapat turut serta dalam pengukuhan atas prestasi gemilang para guru besar.

Dalam pidato pengukuhan, masing-masing Guru Besar menyampaikan pemikiran dan penelitian mereka yang telah menjadi kontribusi signifikan terhadap ilmu sejarah. Berikut adalah sebagian dari pidato menarik mereka:

1. Prof. Dr. Alamsyah, S.S., M.Hum

"Tantangan dan Respons: Pasang Surut Industri Kreatif Kerajinan Ukir Jepara 1980-2022"

Prof. AlamSyah membahas perkembangan industri kreatif kerajinan ukir Jepara dengan menyoroti tantangan dan respons yang dihadapi. Penelitiannya memberikan wawasan mendalam tentang dinamika industri tersebut.

2. Prof. Dr. Drs. Dhanang Respati Puguh, M.Hum

"Pelestarian Seni Pertunjukan Jawa Dalam Konteks Politik Kebudayaan Republik Indonesia"

Prof. Dhanang Respati Puguh menyoroti pentingnya pelestarian seni pertunjukan Jawa dalam konteks politik kebudayaan Republik Indonesia. Pidatonya menggali keterkaitan antara seni pertunjukan dan identitas budaya nasional.

Baca Juga: Kekurangan Mahasiswa karena Menurunnya Angka Kelahiran, 2 Universitas Korsel Hendak Digabung Namun Diprotes Mahasiswanya