Senin, 26 AGUSTUS 2024 • 15:20 WIB

Satu Bahasa Daerah di Indonesia Menghilang Tiap 2 Minggu, Ini Penjelasannya

Author

Anak-anak memakai baju adat saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 di Kota Sorong.

INDOZONE.ID - Indonesia adalah negara dengan kekayaan bahasa yang luar biasa, memiliki lebih dari 700 bahasa daerah yang berbeda. Namun, banyak dari bahasa-bahasa ini berada di ambang kepunahan.

Menurut laporan dari Ethnologue (sebuah database yang mencatat informasi tentang bahasa-bahasa di seluruh dunia), satu bahasa menghilang setiap dua minggu.

Hal itu dikarenakan oleh berbagai faktor, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Penggunaan Bahasa Nasional dan Bahasa Global

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan secara luas dalam pendidikan, media, dan pemerintahan.

Baca Juga: Dedikasi Dr. Hamid Choi: 7 Tahun Menerjemahkan Al Quran dan Hadits ke Bahasa Korea

Selain itu, bahasa global seperti Inggris juga semakin dominan.

Akibatnya, generasi muda cenderung menggunakan bahasa Indonesia atau Inggris dan meninggalkan bahasa daerah.

2. Urbanisasi dan Migrasi

Perpindahan penduduk dari daerah ke kota untuk mencari pekerjaan atau pendidikan menyebabkan penurunan penggunaan bahasa daerah.

Di kota-kota besar, bahasa Indonesia atau Inggris lebih sering digunakan, sehingga bahasa daerah menjadi terpinggirkan.

3. Kurangnya Dukungan dan Pelestarian

Banyak bahasa daerah yang tidak didokumentasikan dengan baik dan tidak diajarkan di sekolah-sekolah. Tanpa upaya pelestarian yang serius, bahasa-bahasa ini secara bertahap akan punah.

4. Tak Digunakan Generasi Muda

Generasi muda di banyak komunitas cenderung tidak lagi belajar atau menggunakan bahasa daerah mereka, karena merasa bahasa tersebut tidak relevan dengan kehidupan modern mereka.

Jika tren ini terus berlanjut, Indonesia berisiko kehilangan warisan budaya dan identitas yang terkandung dalam bahasa-bahasa daerah tersebut.

Baca Juga: Milenial dan Gen Z Perlu Kenal Istilah Bahasa Gaul Gen Alpha: Apa Saja yang Kamu Tahu?

Setiap bahasa membawa serta pandangan dunia, sejarah, dan nilai-nilai yang unik bagi komunitas penuturnya. Kehilangan bahasa berarti juga kehilangan bagian dari keragaman budaya manusia.

Oleh sebab itu, pelestarian bahasa daerah perlu dilakukan dengan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan komunitas lokal.

Ini bisa dilakukan melalui program pendidikan bilingual, dokumentasi (mengumpulkan, menyimpan, dan mencatat) bahasa, dan inisiatif komunitas untuk terus menggunakan dan mengajarkan bahasa daerah kepada generasi muda.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: UNESCO, Ethnologue