Pasangan asal Malang Ini Berbagai Pengalaman Indahnya "Rebutan Pahala" saat Ramadhan di Madinah
INDOZONE.ID - Setiap tahun sejak 2023, pasangan suami istri asal Malang, Indie dan Abdullah, memilih menghabiskan bulan Ramadhan di Madinah bersama dua putri mereka.
Bagi mereka, menjalani ibadah di Tanah Suci memberikan ketenangan dan kekhusyukan yang lebih dalam.
Namun, perjalanan mereka di Madinah bukan sekadar mencari ketenangan spiritual, tetapi juga menjadi ladang berbagi berkah bagi sesama.
Dari Saran Teman, Berlanjut Menjadi Gerakan Sedekah
Awalnya, gerakan berbagi iftar yang mereka lakukan di Madinah lahir dari pertanyaan sederhana seorang teman: "Kenapa nggak sekalian buka sedekah di sini?"
Saran itu mereka terima dengan senang hati, dan tak disangka, semakin banyak teman, saudara, hingga jamaah umrah dan pengikut mereka di Instagram yang ikut menitipkan donasi untuk berbagi iftar di Tanah Suci.
Baca Juga: Ramadhan Inspiratif ala Aquissa Thahara Owner Bisnis Kecantikan Gen Z
“Alhamdulillah, ternyata yang nitip makin banyak. Akhirnya, kami putuskan untuk berbagi setiap hari, dan sekarang berlanjut di tahun ini. Tahun ini dimulai di Madinah, insyaAllah akan terus berlanjut sampai di Mekkah hingga lebaran,” ujar Abdullah, saat diwaancara Z Creators Bhekti Setyowibowo via telepon, Minggu (9/3/2025).
Mereka percaya bahwa berbagi di tempat dan waktu yang mustajab ini memiliki keistimewaan tersendiri. Banyak yang menitipkan sedekah sekaligus doa dan hajat mereka, mengingat ada hadis yang menyebutkan bahwa pahala berlipat ganda di kota suci.
“Bagi takjil di Tanah Air itu sudah biasa, tapi di sini kami ingin mengejar lipatan pahala,” tambah Indie.
"Rebutan Pahala" di Tanah Suci
Berbagi takjil di Madinah bukan hanya sekadar aktivitas berbagi, tetapi juga penuh dengan dinamika yang unik. Indie dan Abdullah menyebut fenomena ini sebagai "rebutan pahala".
Rebutan dari para pedagang. Saat mencari tempat untuk membeli makanan berbuka, mereka sering menghadapi persaingan di antara para pedagang yang ingin jualannya dipilih sebagai bagian dari sedekah.
Rebutan dari penerima. Saat takjil mulai dibagikan, mereka sering ‘diserbu’ oleh orang-orang yang mencari Fisabilillah—sebutan bagi mereka yang berburu makanan sedekah untuk berbuka puasa.
Baca Juga: 5 Tips Menjalani Puasa dengan Sehat dan Tetap Bugar di Bulan Ramadhan 2025
Rebutan antar pemberi sedekah. Uniknya, mereka juga harus bersaing dengan para pemberi sedekah lain.
Beberapa orang bahkan memiliki pos khusus untuk membagikan takjil, dan tak jarang terjadi perdebatan hingga adu mulut jika ada yang ‘mengambil wilayah’ mereka.
“Mereka benar-benar ‘mengapling’ pahala. Kalau di Indonesia kita mungkin berbagi dengan santai, di sini suasananya sangat kompetitif karena semua ingin mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya,” kata Abdullah sambil tertawa.
Menjadikan Ramadhan Lebih Bermakna
Bagi Indie dan Abdullah, berbagi di Tanah Suci bukan hanya tentang membagikan makanan, tetapi juga merasakan atmosfer ibadah yang luar biasa.
Keistimewaan berbagi di kota suci ini semakin memperkuat keyakinan mereka bahwa Ramadhan adalah waktu terbaik untuk meningkatkan ketakwaan, baik melalui ibadah maupun kepedulian sosial.
Baca Juga: Bolehkah Minum Obat Penunda Haid Supaya Bisa Puasa Ramadhan?
Apa yang mereka lakukan menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa sedekah tak harus selalu dalam jumlah besar, tetapi yang terpenting adalah niat tulus dan usaha untuk memberi manfaat bagi sesama.
Dan di Tanah Suci, semangat berbagi itu bahkan berubah menjadi ‘persaingan sehat’ dalam mengejar keberkahan Ramadhan.
"Siapa yang berlomba-lomba dalam kebaikan, maka ia akan mendapatkan balasan yang lebih baik." (QS. Al-Baqarah: 148)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara