INDOZONE.ID - Pernikahan seharusnya menjadi perjalanan hidup yang penuh kebahagiaan dan kebersamaan. Namun, tak jarang hubungan suami istri menghadapi berbagai tantangan yang berujung pada perceraian dalam pernikahan.
Ada banyak faktor perceraian yang bisa menyebabkan hubungan berakhir, mulai dari perselingkuhan hingga masalah finansial.
Penyebab Umum Perceraian
Berikut adalah 10 alasan paling umum yang menjadi penyebab perceraian.
Baca Juga: Wakil Bupati Sidoarjo Soroti Tingginya Angka Perceraian, 80 Gugatan Cerai Setiap Hari di MPP
1. Perselingkuhan dan Ketidaksetiaan
Selingkuh menjadi salah satu alasan perceraian yang paling sering terjadi. Ketika salah satu pasangan mencari kepuasan emosional atau fisik di luar hubungan, kepercayaan dalam pernikahan pun rusak.
Banyak perselingkuhan dimulai sebagai hubungan emosional yang perlahan berkembang menjadi hubungan fisik. Kehilangan kepercayaan ini sering kali sulit diperbaiki, yang akhirnya mengarah pada perceraian.
2. Masalah Keuangan
Keuangan adalah aspek penting dalam rumah tangga. Perbedaan cara mengelola uang, pengeluaran yang tidak seimbang, atau ketimpangan pendapatan antara pasangan seringkali menjadi faktor perceraian.
Ketidaksepahaman dalam mengatur keuangan rumah tangga dapat menimbulkan ketegangan yang sulit diselesaikan, sehingga menjadi penyebab utama perceraian.
3. Kurangnya Komunikasi
Komunikasi yang buruk dalam pernikahan bisa menyebabkan kesalahpahaman, kebencian, dan perasaan tidak dihargai.
Pasangan yang sering berteriak, mengabaikan satu sama lain, atau terlalu banyak berasumsi tanpa mendiskusikan masalah secara terbuka berisiko mengalami keretakan hubungan.
Kurangnya komunikasi yang sehat menjadi pemicu perceraian dalam banyak kasus.
4. Pertengkaran yang Terus-Menerus
Konflik yang tidak terselesaikan dan pertengkaran yang berulang bisa menjadi racun dalam pernikahan. Jika pasangan terus bertengkar tanpa mencapai solusi, hal ini bisa menimbulkan kelelahan emosional.
Banyak pasangan merasa tidak dihargai atau didengarkan, yang akhirnya membuat mereka memilih untuk berpisah.
Baca Juga: Baru 40 Hari Menikah, Wanita di India Gugat Cerai Suami karena Mandi Cuma 1 kali Sebulan!
5. Perubahan Fisik dan Berat Badan
Meskipun terdengar sepele, perubahan fisik seperti kenaikan berat badan yang drastis dapat memengaruhi hubungan.
Dalam beberapa kasus, pasangan kehilangan ketertarikan secara fisik atau mengalami penurunan rasa percaya diri yang berdampak pada kehidupan intim mereka. Jika tidak diatasi, hal ini bisa menjadi pemicu perceraian.
6. Ekspektasi yang Tidak Realistis
Memiliki harapan yang terlalu tinggi terhadap pasangan atau pernikahan bisa menimbulkan kekecewaan.
Ketika realitas tidak sesuai dengan ekspektasi, seseorang bisa merasa tidak puas dan mulai mencari jalan keluar. Harapan yang tidak realistis sering kali membuat pasangan merasa tertekan dan sulit untuk mempertahankan hubungan.
7. Kurangnya Keintiman
Keintiman dalam pernikahan bukan hanya soal hubungan fisik, tetapi juga koneksi emosional. Jika salah satu pasangan merasa diabaikan atau tidak diperhatikan, mereka bisa merasa seperti hidup dengan orang asing.
Kurangnya kedekatan ini sering kali membuat pasangan merasa tidak dicintai dan akhirnya memilih untuk berpisah. Faktor perceraian ini sering kali muncul tanpa disadari hingga hubungan semakin renggang.
8. Ketimpangan dalam Hubungan
Pernikahan yang sehat seharusnya didasarkan pada kesetaraan dan rasa hormat. Namun, jika salah satu pasangan merasa memiliki tanggung jawab lebih besar dalam rumah tangga, bisa timbul perasaan tidak adil dan kebencian.
Ketimpangan ini dapat menyebabkan perasaan tertekan dan berujung pada perceraian dalam pernikahan.
9. Kurangnya Kesiapan untuk Menikah
Banyak pasangan menikah tanpa kesiapan mental yang cukup. Statistik menunjukkan bahwa 75% pasangan yang bercerai menyatakan bahwa mereka belum benar-benar siap untuk kehidupan pernikahan. Faktor perceraian ini paling sering terjadi pada pasangan di usia 20-an dan biasanya terjadi dalam 10 tahun pertama pernikahan.
10. Kekerasan Fisik dan Emosional
Kekerasan dalam rumah tangga, baik fisik maupun emosional, menjadi alasan yang kuat untuk mengakhiri pernikahan. Pasangan yang merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat sering kali memilih untuk keluar demi keselamatan dan kesejahteraan mereka.
Kekerasan dapat mencakup pelecehan verbal, pengendalian berlebihan, atau bahkan ancaman fisik yang membahayakan. Penyebab perceraian ini sering kali menjadi titik akhir bagi pasangan yang sudah tidak bisa bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan.
Perceraian bukanlah keputusan yang mudah, tetapi dalam beberapa kasus, itu menjadi pilihan terbaik untuk kebahagiaan dan kesejahteraan masing-masing pasangan.
Memahami penyebab perceraian yang umum dapat membantu pasangan mengidentifikasi masalah sejak dini dan mencari solusi sebelum hubungan semakin memburuk.
Dengan komunikasi yang baik, kerja sama, dan komitmen untuk saling mendukung, banyak masalah dalam pernikahan dapat diselesaikan sebelum berakhir pada perceraian.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Marriage.com