Selasa, 10 JUNI 2025 • 16:56 WIB

Antara Angkat Beban dan Update Feed: Gym Jadi Gaya Hidup Baru di Kalangan Gen Z

Author

Ilustrasi caption gym

INDOZONE.ID - “Olahraga sih iya, tapi sambil update story.” Kalimat ini kayaknya udah jadi soundtrack wajib buat ngegambarin fenomena FOMO gym yang lagi meledak di kalangan anak muda. Dulu, gym identik sama keringat, beban berat, dan rutinitas serius. Sekarang? Tempat nge-gym berubah jadi spot nongkrong, tempat healing, bahkan studio konten dadakan.

Fenomena ini muncul karena satu hal: FOMO. Alias Fear of Missing Out. Takut banget ketinggalan tren, terutama kalau temen-temen satu circle udah pada rajin nge-gym dan posting di Instagram atau TikTok. Mulai dari mirror selfie sambil pegang shaker, sampai video transisi “before-after” yang hasilnya bikin melongo. Tanpa sadar, gym sekarang bukan cuma soal angkat beban, tapi juga soal eksistensi.

Baca Juga: Viral, Penampakan Gym dengan Kearifan Lokal, Alat Angkat Beban Terbuat dari Semen dan Kayu

Nggak heran kalau banyak gym mulai upgrade fasilitas. Bukan cuma alatnya yang makin lengkap, tapi juga ambience-nya dibuat aesthetic abis. Lampu temaram, mural kece, kaca besar buat selfie, semuanya dipikirin. Bahkan beberapa tempat sengaja ngundang influencer buat ngonten bareng biar makin hits.

Tapi bukan cuma soal tampilan. Komunitas yang terbentuk di dalam gym juga jadi alasan kenapa anak muda betah. Ada yang gabung Zumba squad, ada yang jadi anak crossfit, sampai yang baru kenal tapi udah janjian buat bareng latihan tiap minggu. Suasana yang suportif ini bikin gym jadi tempat sosialisasi yang asik, bukan lagi ruang intimidasi penuh otot dan suara beban jatuh.

Menariknya, lifestyle sehat sekarang udah jadi simbol keren. Makan salad, bawa tumbler isi infused water, dan nge-gym rutin seolah-olah jadi standar baru buat kelihatan produktif dan “on track”. Apalagi sejak pandemi, makin banyak yang sadar pentingnya jaga imun dan kesehatan. Jadi, ikut gym walaupun awalnya cuma biar nggak ketinggalan tren, tetap berdampak positif.

Ilustrasi gym

Tapi, tren ini juga punya sisi gelap. Banyak yang maksa olahraga tanpa teknik yang benar cuma demi video workout keren. Nggak sedikit juga yang minder karena merasa belum punya “body goals” kayak di explore page. Lama-lama, gym bukan lagi tentang proses, tapi soal validasi digital. Bahkan ada yang jadi ngerasa kurang kalau belum check-in di gym mahal atau belum punya foto pakai activewear terbaru.

Makanya penting banget buat punya niat yang jelas sebelum mulai. Mau sehat? Mau kurus? Mau viral? Boleh aja, tapi pastikan tujuannya nggak bikin kamu kehilangan esensi. Cari tempat yang nyaman, bukan cuma tempat yang lagi viral. Jangan bandingin progresmu sama orang lain, karena setiap perjalanan itu unik. Dan kalau badan udah kasih sinyal capek, istirahat dulu. Ingat, progress itu maraton, bukan sprint.

Baca Juga: Ngebet Punya Badan Bagus Tapi Males ke Gym, Pria Ini Nekat Bikin Tato Six Pack: Mau Coba?

FOMO gym bisa jadi gerbang awal buat hidup lebih sehat, asal dijalani dengan sadar dan nggak sekadar ikut-ikutan. Nongkrong di gym, bikin konten, sambil jaga badan? Why not. Yang penting, jangan sampai tujuan utamanya cuma buat kelihatan keren di story. Sayangi badanmu lebih dari citramu. Karena ujung-ujungnya, yang kamu butuhin bukan likes, tapi kesehatan yang nyata.




Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia, Psychologi Today