Rabu, 08 MARET 2023 • 11:35 WIB

Women’s Day 2023: Momentum Mengenang Perjuangan Perempuan Indonesia Meraih Haknya

Author

Ilustrasi Peringatan International Women's Day. (Z Creator/Syifa Aulia)

Pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya, seluruh dunia memperingati Hari Perempuan. Hari ini dijadikan sebagai momentum untuk menghargai peran perempuan dalam kehidupan masyarakat.

Selain itu, Hari Perempuan Internasional juga menjadi ajang memperingati perjuangan perempuan dalam meraih hak-hak yang setara dengan laki-laki, serta meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang masih dihadapi oleh perempuan di seluruh dunia.

Di Indonesia, perempuan telah memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik itu di bidang politik, ekonomi, pendidikan, maupun sosial.

Ilustrasi Peringatan International Women's Day. (Z Creator/Syifa Aulia)

Sejarah perjuangan perempuan Indonesia yang berjuang untuk hak-haknya sudah dimulai sejak zaman kolonial Belanda, di mana perempuan harus menghadapi diskriminasi dan ketidakadilan di berbagai bidang.

Baca juga: Kata-kata Quotes Inspiratif Tentang Wanita untuk Rayakan Hari Perempuan Sedunia

Tokoh Perempuan Indonesia

Ilustrasi Peringatan International Women's Day. (Z Creator/Syifa Aulia)

Salah satu tokoh perempuan Indonesia yang sangat dikenal dan dihormati adalah Raden Adjeng Kartini. Ia lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dan menjadi pahlawan emansipasi wanita yang terkenal.

Ia memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya hak untuk bersekolah dan bekerja. Kartini juga menulis banyak surat yang memperjuangkan kesetaraan gender di Indonesia.

Melalui tulisan-tulisannya, Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan, seperti hak atas pendidikan, hak atas pekerjaan, dan hak atas kemerdekaan. Kartini juga membuka sekolah untuk perempuan di Jepara, dan memberikan kesempatan pada perempuan untuk belajar dan berkarir.

Konferensi Perempuan Asia-Afrika

Ilustrasi Peringatan International Women's Day. (Z Creator/Syifa Aulia)

Setelah kemerdekaan Indonesia, perjuangan perempuan masih terus berlanjut. Salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan perempuan Indonesia adalah pada tahun 1950, ketika Indonesia ikut serta dalam Konferensi Perempuan Asia-Afrika di Kolombo.

Meskipun berlokasi di Kolombo, wanita Indonesia sangat antusias menyambut konferensi ini, karena sejatinya tuan rumah dari antusiasme solidaritas Asia-Afrika adalah Indonesia.

Konferensi tersebut bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan mengatasi diskriminasi gender. Beberapa resolusi dari konferensi ini di antaranya yaitu wanita harus diberi kesempatan untuk berpolitik, menuntut adanya daycare di tempat kerja, menyetujui penerapan family planning, hingga pentingnya untuk menambah jumlah bangunan di sekolah dan pendidikan keagamaan di sekolah.

Baca juga: Peringati Hari Perempuan Internasional, Pesan Dian Sastro: Mari Terus Berkarya!

UU Perlindungan Perempuan dan Anak

Ilustrasi Peringatan International Women's Day. (Z Creator/Syifa Aulia)

Sejak itu, perempuan Indonesia terus berjuang untuk mendapatkan hak-hak yang setara dengan laki-laki. Salah satu contohnya adalah pada tahun 2007, ketika Indonesia mengeluarkan undang-undang tentang Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak-anak. Undang-undang ini bertujuan untuk melindungi perempuan dari kekerasan dan diskriminasi gender.

Namun, Perjuangan perempuan Indonesia masih jauh dari kata selesai. Masih banyak perempuan yang belum mendapatkan hak-hak yang setara dengan laki-laki.

Salah satu contohnya adalah dalam hal pekerjaan, di mana perempuan masih sulit untuk mendapatkan posisi yang setara dengan laki-laki.

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan dari perempuan sendiri.

Pemerintah dapat membantu dengan memberikan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, seperti memperkuat undang-undang tentang perlindungan terhadap perempuan, dan memberikan peluang yang sama pada perempuan dalam hal pendidikan dan pekerjaan.


Sementara itu, masyarakat dapat membantu dengan menghilangkan stigma negatif terhadap perempuan dan memberikan dukungan pada perempuan untuk meraih impian mereka. Perempuan sendiri harus terus berjuang dan memperjuangkan hak-hak mereka dengan cara yang positif dan produktif. 

Hari perempuan Internasional adalah momen yang tepat untuk mengenang perjuangan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Namun, perjuangan perempuan tidak hanya terjadi pada tanggal 8 Maret, melainkan setiap hari.

Mari kita dukung dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dan berjuang bersama untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan setara.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

 Z Creators 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Author

Z Creators

ZCreators
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir