Media sosial tengah dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah menangis di pinggir jalan. Narasi video menyebut bocah itu sengaja dibuang orang tuanya.
Terdengar ia menangis sejadi-jadinya. Bocah itu pun tampak ketakutan saat dihampiri oleh beberapa orang.
Dilihat dalam unggahan yang dibagikan akun TikTok @ajuanriau ahl al-Sunnah, tampak seorang balita sendirian di pinggir jalan. Ia terdengar menangis kencang, hingga sesekali nafasnya tersengal-sengal.
Ia tampak ketakutan dan sangat sedih. Di sekitarnya terlihat pula sejumlah pengguna jalan dan para ibu berusaha mendekati dan menenangkannya.
Ada yang berusaha membujuk dan menyentuhnya, namun tangis bocah itu justru semakin kuat. Ia benar-benar tak mau didekati oleh siapa pun.
Baca juga: Penculikan Anak Bos Ayam: Bayi Dikasih Makan Nasi Orek
Padahal di sekelilingnya cukup berbahaya, hanya ada rerimbunan dan pohon-pohon tinggi. Jalan itu diduga adalah hutan atau perkebunan karena penuh semak-semak.
"Dengarlah tangisan anak ini yang dibuang oleh orangtuanya,” bunyi narasi videonya.
Diduga Korban Penculikan
Tak cuma itu, sang perekam video juga menunjukkan jam tangannya. Di mana penemuan bocah itu terjadi sekitar pukul 11 siang di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Fakta itupun membuat warganet di unggahan Instagram @video_medos curiga. Mereka miris sekaligus menduga kalau bocah malang tersebut adalah korban penculikan.
Baca juga: Isu Penculikan Anak Muncul Lagi di Papua, Seorang Sopir Ditikam dan Belum Ditemukan
“Yakin dibuang gak ini,atau mungkin korban penculikan yg dibuang,” kata @mastex_.
“Ortu biadab ga punya hati .. klo ga bisa rawat jgn di buang lah , kasihkan org aja , banyak yg mau,” sambung @tjentjenlietjen.
“Ada alasan apa jd sampai dia begitu tega berbuat seperti ini .. semoga Allah mmberikan hidayah kpd orangtua'y dn cepat menyadari kesalahan'y .. Aamiin,” ujar @bundajyah05.
“Ortunya dah gak punya hati,” timpal @agneez_05
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: